Advertorial
Intisari-Online.com - Wali Kota AmbonLouhenapessy mengungkapkan penyebab meningalnya istri Wakil Wali Kota Ambon, Syarif Hadler, Iffa Karlina Syarif di salah satu rumah sakit di Kota Amsterdam, Belanda, Senin (10/6/2019).
Dikutip dari Kompas.com, Richard mengatakan dari keterangan dokter di rumah sakit tersebut, Iffa jatuh pingsan dan akhirnya meninggal dunia.
Hal itu disebabkan karena Iffa mengalami penyumbatan pada paru-paru atau dalam istilah medis disebut pulmonary embolism atau emboli paru-paru.
“Itu bisa terjadi, salah satu penyebabnya adalah sirkulasi darah tidak terlalu lancar, akibat dari pada pengentalan darah,” ujar Richard, melalui video conference kepada para pejabat pemerintah Kota Ambon, para camat dan lurah di Balai Kota Ambon, Senin malam.
Baca Juga: Deteksi Masalah Jantung dengan Sentuh Ujung Jari, Caranya Mudah!
Richard mengatakan, selain penyumbatan pada paru-paru, dari pemeriksaan dokter, almarhumah juga didiagnosa memiliki sejumlah indikasi yang menyebabkan kondisinya semakin kritis hingga akhirnya meninggal dunia.
“Ada beberapa indikasi yang juga menjadi keprihatinan. Antara lain misalnya, gangguan dan kelemahan pada syaraf otak yang juga akan berdampak besar pada kondisi dari Ibu Iffa,” ujar dia.
Emboli paru-paru
Emboli parumerupakan kondisi ketika arteri pulmonalis tersumbat. Arteri pulmonalis adalah pembuluhdarahyang membawa darah dari jantung menujuparu-paru. Materi penyumbat arteri pulmonalis biasanya gumpalandarahyang berasal dari kaki atau bagian tubuh lainnya.
Dalam banyak kasus darah menggumpal itu bermanfaat - terlebih ketika kita sedang terluka.
Namun terkadang penggumpalan darah itu tidak kita perlukan dan justru malah menimbulkan masalah. Khususnya ketika pembekuan itu terjadi di pembuluh vena dekat otot kita.
“Ketika darah menggumpal di sistem peredaran darah yang lebih dalam, mereka bisa menimbulkan nyeri dan sangat berbahaya,” kata Luis Navarro, MD, pendiri Vein Treatment Center di New York City.
Penggumpalan ini dikenal dengan istilahdeep vein thrombosis(DVT). Kondisi ini mirip dengan kemacetan lalu lintas di jalan raya. Jadi darah terganggu alirannya.
Baca Juga: 4 Cara Sehat Turunkan Tekanan Darah Tinggi, Mudah dan Alami
Yang berbahaya adalah jika gumpalan ini pindah dari tempat asalnya dan menuju paru-paru.
Ini akan menyebabkan munculnya emboli paru (PE)yang memungkinkan organ-organ vital bisa tidak memperoleh oksigen dan darah yang dibutuhkan.
Ini bisa merusak paru-paru dan organ lainnya. Bahkan bisa berakibat fatal. Beberapa orang rentan terkena DVT. Karenanya, memperhatikan tanda-tanda DVT sangat membantu.
Kenalilah enam tanda-tanda ini.
1. Bengkak di anggota tubuh
Kaki atau lengan bengkak menjadi tanda umum DVT. “Gumpalan darah dapat memblokir aliran darah di kaki, dan darah dapat mengumpul di belakang gumpalan dan menyebabkan pembengkakan,” kata dr. Navarro.
Curigai jika tungkai membengkak dengan cepat, khususnya jika dibarengi dengan sisi sakit.
2. Kaki atau tangan sakit
Biasanya sakit DVT muncul berbarengan dengan gejala lain seperti bengkak atau kemerahan, namun terkadang bisa berdiri sendiri.
“Sayangnya, rasa sakit akibat penggumpalandarahbisa dikira kram otot, sehingga masalah ini sering tidak terdiagnosis,” kata Navarro.
Nyeri DVT cenderung menyerang ketika kita sedang berjalan atau melenturkan kaki ke atas.
Jika mengalami kejang otot yang tak bisa digerakkan – khususnya jika kulit di sekitar hangat atau berubah warna – temui dokter.
Baca Juga: 6 Trik Mengatasi Berbagai Rasa Sakit Jika Tak Ada Obat, Termasuk Makan Cokelat
3. Kemerahan pada kulit.
Meskipun benar bahwa memar adalah jenis penggumpalandarah, itu bukan jenis yang perlu Anda khawatirkan. Kita tidak bisa melihat DVT.
Kita mungkin melihat beberapa perubahan warna saat memar, namun akan lebih mudah melihat warna merah.
DVT menyebabkan kemerahan pada anggota badan yang terkena, dan membuat lengan atau kaku terasa hangat saat disentuh, menurut National Blood Clot Alliance.
4. Sakit dada
Sakit di dada mungkin membuat Anda langsung mengira seranganjantung. Namun itu bisa jadiemboli paru.
“Baikemboli paruatau seranganjantungmemiliki gejala yang mirip,” kata dr. Navarro.
Bagaimanapun,emboli parucenderung terasa sakit dan menusuk, dan memburuk waktu mengambil napas dalam.
Nyeri karena seranganjantungmemancar dari daerah atas tubuh seperti bahu, rahang, atau leher.
Petunjuk terbesar adalah dalam hal bernapas,emboli paruakan semakin memburuk setiap kita bernapas.
Jika sudah begitu, segera panggil dokter.
Baca Juga: Sempat Dikira Pria yang Ancam Bunuh Jokowi, Teuku Yazhid Ungkap Cerita yang Sebenarnya
5. Sesak napas ataujantungberdegup
Gumpalandarahdiparu-paruakan memperlambat aliran oksigen.
Ketika oksigen rendah, detakjantungmeningkat untuk menebus kekurangandarah, menurut National Institute of Health.
Merasa bergetar di dada dan mengalami masalah dengan napas dalam-dalam bsa menjadi pertanda tubuh kita terkenaemboli paru.
Kita juga merasa lemas, atau bahkan pingsan. Jadi, jika ada tanda-tanda tadi segera ke dokter.
6. Batuk tak jelas
Tidak bisa menghentikan batuk yang sering, kering, dan pendek-pendek? Jika disertai dengan napas yang pendek-pendek, detakjantungyang tinggi, atau nyeri dada, bisa jadi ituemboli paru.
“Batuk bisa kering, tapi terkadang seseorang terkena batuk berlendir atau berdarah,” kata Navarro.
Jika ragu-ragu, telepon dokter atau segera ke UGD. (Agus Surono)