Advertorial

Waduh, 7 Pekerjaan Ini Ternyata Bisa Tingkatkan Risiko Kanker, Ini Penjelasannya

K. Tatik Wardayati
,
Nieko Octavi Septiana

Tim Redaksi

Pemilihan jenis pekerjaan ternyata jugaberpengaruh terhadap masalah kesehatan. Beberapa pekerjaan bisa meningkatkan risiko penyakit kanker.
Pemilihan jenis pekerjaan ternyata jugaberpengaruh terhadap masalah kesehatan. Beberapa pekerjaan bisa meningkatkan risiko penyakit kanker.

Intisari-Online.com – Tak bisa dipungkiri, mencari pekerjaan di zaman sekarang ini tidaklah mudah.

Apalagi mencari pekerjaan yang harus sesuai dengan pendidikan dan cita-cita kita.

Akhinya, pekerjaan apa pun dilakukan demi menghidupi keluarga.

Sayangnya, pemilihan jenis pekerjaan ternyata juga berpengaruh terhadap masalah kesehatan pekerja itu sendiri.

Baca Juga: Karena Terlalu Cantik, Wanita Ini Sulit Mendapatkan Pekerjaan Meskipun Pintar, Kok Bisa?

Menurut laporan American Cancer Society, beberapa pekerjaan bisa meningkatkan risiko penyakit kanker.

Perbedaan dari paparan berbagai jenis radiasi, sinar matahari atau ritme sirkadian yang berantakan menjadi beberapa alasan yang bisa meningkatkan risiko.

Apa sajakah pekerjaan yang dimaksud itu?

1. Pekerja konstruksi

Baca Juga: Catatan Misterius Walt Disney yang Tertinggal Sebelum Dia Meninggal Karena Kanker Paru-paru

Salah satu tipe kanker yang paling umum dialami pekerja konstruksi adalah kanker kulit.

Terpapar sinar matahari dalam waktu lama bisa merusak kulit dan meningkatkan risiko kanker.

Tipe kanker lainnya adalah Mesothelomia atau kanker yang berdampak pada paru-paru juga menjadi tipe kanker umum bagi pekerja konstruksi.

Ini disebabkan menghirup asbes, biasanya terjadi pada pekerja industri di bidang asbes.

Baca Juga: 43 Tahun Dampingi SBY, Ani Yudhoyono Suka Kantongi Cabai Rawit yang Justru Diklaim Mampu Kurangi Risiko Kanker

2. Pekerja pabrik karet

Pekerja pabrik karet berisiko terkena kanker perut, paru-paru dan kandung kemih karena banyak terekspos bahan kimia, uap kimia, debu, hingga produk sampingan lainnya.

Menurut laporan yang dikembangkan oleh Center for Disease Control and Prevention, orang yang bekerja di industri ini juga rentan terhadap leukemia dan limfoma.

Hal ini disebabkan oleh penyerapan karsinogen melalui kulit yang mempengaruhi individu pada tingkat sel.

Baca Juga: Jalani 8 Kali Kemoterapi Hingga Jualan Taichan, Ini Rahasia Aldi Taher Sembuh dari Kanker

3. Petani

Menurut sebuah studi yang meneliti dampak pertanian terhadap risiko perkembangan kanker pada wanita, pekerjaan di bidang agrikultur memiliki risiko kanker 35 persen lebih tinggi.

Prevalensi kanker paru-paru karena paparan knalpot mesin, pestisida, pupuk, dan elemen kimia lainnya yang berlebih juga meningkatkan risiko limfoma, leukimia dan beberapa kanker lainnya.

4. Penata rambut

Baca Juga: Sebelum Menderita Kanker Darah, Ternyata Ani Yudhoyono Juga Pernah Menderita Berbagai Penyakit Berbahaya Ini

Menurut National Cancer Institute, individu yang bekerja di industri tata rambut terlalu banyak terekspos bahan kimia dari pewarna rambut.

Kondisi ini pada jangka panjang bisa memicu kanker kandung kemih, laring dan paru-paru.

5. Industri kecantikan

Sejumlah studi dan laporan menemukan risiko kanker pada para pekerja di industri kecantikan, seperti pekerja manikur dan pedikur.

Baca Juga: Ani Yudhoyono Meninggal Dunia: Teknik Dry Cleaning Ternyata Bisa Jadi Pemicu Kanker Darah, Pakaian Sarananya

Limfoma dan mieloma adalah jenis kanker paling umum yang dialami pekerja di bidang ini.

Hal itu disebabkan paparan bahan kimia berlebih dari produk yang digunakan untuk mengecat, membersihan dan menguatkan kuku.

Formalin dan titanium dioksida yang digunakan untuk kutek dan serbuk yang terhirup juga bisa menurunkan imunitas seseorang.

6. Kru penerbangan

Baca Juga: Terbaring Sekarat di Rumah Sakit, Inilah 8 Tanda Klinis Seorang Penderita Kanker Akan Meninggal

Paparan sinar ultraviolet dan radiasi kosmik berlebih bisa menjadi penyebab kanker pada individu yang bekerja di ketinggian, seperti kru penerbangan.

Tipe kanker paling umum yang dilaporkan adalah kanker kulit, yang berkembang sebagai mutasi sel pembawa pigmen kulit.

7. Pekerja shift

Orang-orang yang bekerja di shift malam memiliki risiko pengembangan kanker karena gangguan yang disebabkan oleh ritme sirkadian.

Baca Juga: 'Shift' Malam Lebih Mengancam Kesehatan Pekerja Wanita Dibandingkan Pria

Ketika bekerja pada shift malam, siklus tidur tubuh dan fungsi normal tubuh kita terganggu.

Kondisi ini meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita dan risiko kanker paru-paru pada pria serta peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung dan penyakit pembuluh darah.

Menurut American Cancer Society, rasio kanker karena tempat kerja menurun pada beberapa dekade terakhir.

Meski begitu, jika Anda merasa pekerjaan Anda saat ini berisiko meningkatkan risiko penyakit, konsultasikan kepada dokter untuk memeriksakan kondisi Anda. (Nabilla Tashandra)

Baca Juga: Punya Beban Lebih Berat, Mungkinkah Ibu Hamil Bekerja pada Shift Malam?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Pekerjaan yang Dapat Meningkatkan Risiko Kanker"

Artikel Terkait