Advertorial
Intisari-online.com - Hidup dalam lingkaran gelap dan tak selamanya akan selalu menyenangkan.
Misalnya kisah seorang pengedar narkoba bernama James Davenport daru Salford ini, dia berbicara tentang pertobatannya.
Melansir Daily Mirror pada Senin (3/5/2019), James Danvort adalah pria asal Inggris yang masuk dalah gairah seksual, dan kegelapan yang baginya tak selamanya indah.
Mantan petinju yang dikenal dengan nama Shinny ini mengaku telah tidur setidaknya dengan 2.000 wanita sejak usia 13 tahun hingga usia 42 tahun.
Entah pacar satu malam, atau pelacur semua disikat oleh James, namun baginya itu semua tidak cukup menyenangkan.
"Alkohol, narkoba, seks apa saja semua kepuasan instan yang saya inginkan semua saya dapatkan hingga usia 38 tahun, saya bahkan telah tidur dengan 2.000 wanita," katanya.
"Saya mengambil pelacur, dan perempuan dari klub mana saja, saya bisa memiliki 5-10 wanita selama akhir pekan, namun itu tidak cukup," lanjutnya.
"Aku bahkan, mulai mempertanyakan seksualitasku sendiri pada satu titik," ungkapnya.
Baca Juga: Jangan Pernah Pukul Bokong Anak Sekalipun Sedang Marah, Bisa Berefek Buruk!
Bahkan, nafsu James untuk seks dan alkohol telah muncul sejak berusia 10 tahun.
"Waktu muda, saya akan memanipulasi gadis lebih tua untuk melakukan tindakan seks kepada saya," katanya.
"Saya sangat dewasa pada usia dini, pemikiran saya seperti remaja, saya tahu itu salah, tapi itu membuat saya senang. Saya tidak bisa menahan diri," terangnya.
Sejak saat itu saya menjadi ahli memanupulasi, dan melakukan apa saja untuk mendapatkan apa saja, yang diingkan oleh James.
Baginya memanipulasi gadis lebih tua itu lebih mudah, dan meyakinkan bahwa tidak apa-apa melakukannya.
Sama dengan alkohol, pada usia yang sama dia ingat telah mulai minum alkohol dari kakek dan neneknya.
James menunjukkan kecanduannya pada alkohol sejak usia 7 tahun.
"Saya mencuri dan meminumnya dari botol," kenang James dalam wawancara.
Namun, itu tidak lebih baik ketika dia memutuskan untuk berhenti selamanya, akibat kecanduan dia minum genangan air kotor.
Juga ketika dia menjadi pecandu ganja, dan menegak obat-obatan yang keras.
"Seks narkoba, rock nroll, kekerasan, kriminalitas, adalah hidup saya," katanya.
Hingga suatu titik dia pernah memutuskan untuk bunuh diri, namun memikirkan kembali karena dia memiliki anak berusia 8 tahun dan 15 tahun.
Baca Juga: Bendera Kuning Jadi Simbol Kematian, Ini Asal Mulanya!
"Saya merencanakan bagaimana saya melakukannya dan sangat menyedihkan bahwa dunia menjadi gelap, ketika pasangan saya pergi saya tidak bisa melihat anak-anak saya lagi," katanya.
"Saya masuk ke detoksifikasi tahun 2014, sejak itu saja menjalani pemulihan," terangnya.
Meskipun sempat kambuh 2017, dia mulai mengubah hidup dengan bantuan program 12 langkah, Alchoholics Anonymous, dan dukungan dari rekannya Nicole Evans.
Sekarang dua tahun ia telah mengungkapkan pengalamannya, untuk membantu dan mendidik orang tentang kecancuannya melalui film dokumenter yang disebut "The Making of An Addict."
Dia berencana membuat film penuh, yang kemudian diharapkan untuk mengambil sekolah putaran pertama sebagai alat pendidikan kaum muda.
"Saya ingin film ini menjadi alat baru, dan pendidikan bagi anak-anak di sekolah," jelasnya.