Advertorial
Intisari-Online.com – Kabar duka datang dari keluarga besar Susilo Bambang Yudhoyono.
Istri Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono, meninggal dunia di Singapura, Sabtu (1/6/2019), pukul 11.50 waktu setempat.
"11.50 meninggal dunia. Mohon doanya. kami menunggu informasi dari keluarga SBY," kata Imelda Sari, Ketua Komunikasi Partai Demokrat, kepada KompasTV.
Menurut Imelda, seluruh keluarga mendampingi Ani Yudhoyono.
Sebelumnya, diketahui bahwa kondisi kesehatan Ani Yudhoyono mengalami penurunan.
Maka dari itu, Ani harus dirawat di ruang Intensif Care Unit (ICU) di National University Hospital (NUH) Singapura.
Putra pertama SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sempat mengungkapkan, tindakan ibundanya yang harus dirawat di ruang ICU di NUH Singapura merupakan tindakan respons cepat terhadap kondisi penurunan kesehatan ibundanya yang masih belum stabil pada Rabu (29/5/2019).
Semakin kurus
Hampir tiga bulan lamanya Ani Yudhoyono menjalani perawatan di Singapura.
Dari beberapa foto yang diunggah keluarganya, Ani Yudhoyono semakin kurus
Hal ini pada dasarnya disebabkan oleh proses pengobatan penyakit leukemia yang diidapnya.
Kemoterapi yang dijalani membuat Ani Yudhoyono semakin sulit makan sehingag membuat tubuhnya semakin kurus dan bertambah lemah.
Baca Juga: Hari Kelahiran Pancasila: Ini Alasan Mengapa Tanggal 1 Juni Menjadi Hari Lahir Pancasila
Minuman pemicu leukimia
Kopi memang bukanlah sebuah makanan.
Tapi kandungan dalam minuman sejuta umat ini juga bisa picu timbulnya leukimia.
Percaya atau tidak, penelitian dari American Journal of Obstetrics & Gynecology menunjukkan kalau ibu hamil yang mengonsumsi lebih dari dua gelas kopi setiap hari akan meningkatkan potensi bayi mengidap leukimia sampai 60%.
Sedangkan, Ibu hamil yang mengonsumsi lebih dari 4 gelas kopi akan meningkatkan risiko anak terkena leukimia sampai 72%.
Kesimpulan ini bisa didapat setelah peneliti mengadakan pengamatan pada pola minum kopi ibu dari anak yang terkena leukimia.
Kafein dalam kopi mungkin bisa diterima Ibu, tapi tidak pada janin.
Hal ini karna metabolisme janin masih belum sempurna sehingga ia tidak bisa sepenuhnya memetabolisme kafein.
Selain itu, kafein juga bisa mengubah pola tidur janin sampai pola gerakan janin pada akhir kehamilan.
Para peneliti ini juga percaya kalau kafein bertindak sebagai “Inhibitor DNA”.
Artinya, kafein mungkin mengubah DNA dari sel-sel janin, yang membuatnya jadi rentan terhadap leukimia.
Lebih ekstrimnya lagi, Denis Henshaw, Profesor Emeritus dari Efek Radiasi Manusia di Universitas Bristol, menunjukkan kalau bertambahnya kedai kopi di Amerika akan sejalan dengan bertambahnya jumlah anak-anak yang terkena leukimia.
Sebaiknya untuk ibu hamil, mulai mengurangi konsumsi kopi, ya! (Novia)