Adanya cuaca dingin ini menjadikan beberapa aktivitas di Chicago menjadi terhambat, misalnya saja pengoperasian kereta komuter.

Baca Juga: Dingin Tidak Sebabkan Flu? Ini 6 Mitos Cuaca Dingin yang Harus Anda Tahu!

Namun penduduk Chicago tahu bagaimana menjaga segala sesuatu untuk bisa tetap terlaksana meskipun sedang terjadicuaca ekstrem.

Para petugas di Chicago telah berupaya untuk membuat transportasi kereta komuter tetap berjalan.

Tak tanggung-tanggung, petugas di Chicago juga telah memiliki ide untuk mengoperasikan kereta komuter di tengah suhu udara yang begitu dingin.

Seperti dilansir dariCNN,Kamis (30/5/2019),kereta komuter di kota yang berjuluk Windy City inibisa tetap berjalan, tapi rel keretanya harus dibakar.

Tetapi menurut laporanCNNpetugas di Metra tidak benar-benar membakar rel kereta api.

Mereka menggunakan pemanas gas yang mengalir di sepanjang rel kereta untuk menjaga suhunya agar tetap hangat.

Baca Juga: Peringatan BMKG 17-18 Januari 2019: Daftar Wilayah yang Berpotensi Mengalami Cuaca Ekstrem

Petugas Metra juga menggunakan sistem pemanas tubular dan blower udara panas.

Penggunaan sistem ini diketehui untuk memanaskan semua lintasan rel kereta yang dingin.

Michael Gillis, juru bicara dari Metro juga mengungkapkan jika sistem ini akan selalu digunakan ketika Chicago sedang dalam cuaca ekstrem.

"Kapan saja di bawah titik beku, gunakan ini," ungkap Gillis kepadaCNN.

Dalam cuaca dingin ekstrem ini akan mengakibatkan beberapa kasus yang disebut "pull-aparts", yakni kerusakan rel di mana 2 rel terpisah pada sambungannya.

Cuaca dingin ekstrem bisa menciutkan logam dan rel keretajadi terpisah satu sama lain.

Namun penggunaan sistem pemanas untuk memanaskan rel kereta api mampumemuaikan logam, sehingga kedua rel yang terpisan bisa disatukan kembali.

Tak hanya memutuskan sambungan rel saja, cuaca dingin ektrem juga mengakibatkan rusaknya sakelar pengontrol rel kereta yang tersumbat oleh es dan salju.

Baca Juga: Sering Berkeringat saat Bangun Tidur? Jangan Dulu Salahkan Cuaca, Bisa Jadi Anda Idap Penyakit Ini

Sehingga sistem pemanas juga bisa digunakan untuk membuka sumbatan salju di sakelar tersebut agar kereta bisa beroperasi.

Petugas terkait akan dipekerjakan dengan shift 12 jam dan harus tetap berada di area lintasan kereta saat sistem pemanas akan digunakan, mereka harus mengontrol pergerakan api.

Sistem pemanas dianggap sebagai metodeyang jauh lebih aman.

Hal ini dikarenakan sistem pemanas yang digunakan menggunakan bahan bakar diesel di kereta.

Sehingga rel kereta hanya terbakar karena adanya tekanan dan panas, bukan dari api yang sengaja dinyalakan secara langsung.(Nurul Intaniar)

Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judulDemi Kereta Bisa Beroperasi, Rel di Kota Ini Sengaja Dibakar