Raihan kurang paham bagian tubuh Reyhan yang terkena tembakan.
Saat peristiwa terjadi, Reyhan dalam posisi menunduk sehingga ia sulit melihat luka tembakan.
"Digotong tidak lihat yang kena yang mana, susah dilihatnya, lalu bagian belakangnya (punggung) juga berdarah, kena tangan saya, sudah tidak kuat lihatnya," katanya.
Menurut Iwan, Reyhan ditolong oleh warga sekitar setelah digotong oleh temannya sampai ke Masjid Al Barokah.
Reyhan dibawa ke Rumah Sakit Mintohardjo menggunakan mobil warga.
Di perjalanan, kata Iwan, Reyhan masih bernapas.
Ia dikabarkan meninggal dunia setelah mencapai rumah sakit.
"(Lalu) dari rumah sakit itu dibawa ke Rumah Sakit Polri untuk autopsi," terangnya.
Berdasarkan hasil dari pihak rumah sakit, Iwan mengatakan ada bekas luak tembak di tubuh Reyhan.
Namun, ia tidak mengetahui secara jelas hasil autopsi tersebut, juga terkait adanya peluru di bagian tubuh keponakannya itu.
Kini jenazah Reyhan sudah dimakamkan di kampung halamannya di Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (23/5/2019).
Saat ini, orangtua Reyhan belum kembali ke Jakarta setelah memakamkan anaknya.
Sementara itu, Iwan beserta keluarga sudah mendapat kunjungan dari sejumlah tokoh.
Adapun Fadli Zon datang pada Rabu (22/5/2019) siang.
Kemudian, Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin yang direncanakan akan berkunjung pada Jumat (24/5/2019) siang.
"Lalu Pak Gubernur Anies baru kiriman bunganya yang datang, datangnya kemarin serta dari Dinas Pendidikan juga sudah menghubungi kami," tutur Iwan.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Ada Kejanggalan di Luka Tembak Korban Aksi 22 Mei, Pengamat Ini Sebut Bukan Polisi Lah Pelakunya. (Theo Yonathan Simon Laturiuw/Warta Kota)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Jenis Luka Tembak Korban Tewas 22 Mei 2019 Buat Ahli Simpulkan Bahwa Bukan Polisi Pelakunya
Source | : | Warta Kota |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR