Intisari-Online.com - Selama akhir abad ke-11, sebuah perintah Nizari Ismailies dibentuk di Persia dan Suriah oleh seorang pria bernama Hassan-i Sabbah.
Ini adalah Assassin terkenal yang merebut banyak benteng gunung dan menimbulkan ancaman bagi otoritas Sunni Seljuk di Persia.
Mungkin Assassin paling terkenal karena cara mereka menyingkirkan lawan mereka.
Yakni melalui pembunuhan yang sangat terampil.
Baca Juga: Kisah Wanita-wanita Korut yang Terjebak Sebagai 'Budak Nafsu' di China Dibaderol Mulai Rp1,5 Juta
Meskipun ada banyak cerita tentang Assassin, agak sulit untuk memisahkan fakta dari fiksi.
Menurut sebuah cerita yang didengar di timur oleh pengelana Italia, Marco Polo, Hassan akan membius pengikutnya dengan ganja, dan membawa mereka ke 'surga.'
Ketika para pengikutnya sadar kembali, Hassan akan mengklaim bahwa dialah satu-satunya yang memiliki sarana untuk memungkinkan mereka kembali ke 'surga'.
Dengan demikian, para pengikutnya benar-benar mengabdi pada Hassan dan melaksanakan semua keinginannya.
Baca Juga: Sering Begadang Sambil Main Ponsel, Tubuh Anda Mungkin Akan Mengalami 5 Perubahan Ini
Meskipun demikian, ada beberapa masalah dengan cerita ini.
Misalnya, penggunaan hashish mungkin merupakan kisah palsu.
Tampaknya istilah hashish pertama kali digunakan oleh khalifah Fatimiyah al-Amir pada tahun 1122 sebagai referensi penghinaan terhadap Nizaris Suriah.
Alih-alih secara harfiah berarti bahwa orang-orang ini menggunakan obat ganja, itu lebih dimaknai secara kiasan, dan memiliki arti 'orang buangan' atau 'rakyat jelata'.
Baca Juga: Bukan Bom Nuklir, Inilah Hal Mengerikan yang Bisa Lenyapkan Amerika Serikat dari Muka Bumi
Source | : | ancient origins |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR