Di sisi lain, ekspor nonmigas ke sejumlah mitra utama masih naik. Ekspor ke China yang merupakan pangsa pasar terbesar, naik 3,22% menjadi US$ 2,04 miliar.
Lalu negara tujuan ekspor terbesar kedua, yakni Amerika Serikat hanya turun tipis 0,01% menjadi US$ 1,38 miliar.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perdagangan Benny Soetrisno mengakui, kinerja ekspor pada April selalu melemah setiap tahun.
Misalnya April 2018, ekspor hanya US$ 14,54 miliar, turun sekitar US$ 1 miliar dari sebulan sebelumnya. April 2017 malah lebih parah, turun sekitar US$ 1,5 miliar menjadi 13,27 miliar.
"Penurunan ini sifatnya musiman, biasanya ekspor akan meningkat pada Mei dan Juni," terang Benny.
Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengaku kecewa dengan realisasi data ekspor.
Lemahnya kinerja ekspor menjadikan perekonomian tumbuh lambat, yakni di kisaran 5%. "Kita tak mungkin mengandalkan ekspor sebagai engine of growth," ujar dia.
(Adinda Ade Mustami, Benedicta Prima)
Artikel ini sudah tayang di Kontan.Co.Id dengan judul "Defisit Neraca Dagang April 2019 Cetak Rekor Terbesar Sepanjang Sejarah".
Baca Juga : Jack Ma Ajak Para Menteri Diskusi, Ternyata Bahas Isu Penting Seputar Masa Depan Ekonomi Indonesia
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR