Advertorial

Raffi Ahmad Belanjakan Rp70 juta Untuk Pengasuh Anaknya: Ini Reaksi Kimia yang Terjadi pada Tubuh Saat Kita Berbagi Kepada Sesama

Mentari DP

Penulis

Total belanjaan Lala, pengasuh Rafathar, hingga 5 tas kantong disebut merogoh kocek Raffi Ahmad dan Nagita Slavina mencapai Rp70 Juta.
Total belanjaan Lala, pengasuh Rafathar, hingga 5 tas kantong disebut merogoh kocek Raffi Ahmad dan Nagita Slavina mencapai Rp70 Juta.

Intisari-Online.com – Nama pasangan selebritas Indonesia, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, sangat popular di kalangan masyarakat Indonesia.

Bahkan tak hanya keduanya, anak mereka, Rafathar Malik Ahmad, keluarga mereka, hingga pengasuh Rafathar, Lala, menjadi terkenal.

Contohnya apa yang terjadi pada pengasuh Rafathar tersebut.

Dalam video yang diunggah kanal YouTube Rans Entertainment pada Sabtu (11/5/2019),Nagita SlavinamengajakLala untuk berbelanja di sebuah pusat perbelanjaan besar di Jakarta.

Baca Juga : Sarwendah Biarkan Anaknya Cuci Piring Sendiri: 3 Manfaat Memberi Anak Tugas Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga

Lalu Lala diberi waktu 10 menit untuk berbalanja. Dia pun mengambil baju, celana, sepatu, tas dan parfum sampai tak mampu dibawa dengan tangan.

Dilansir dari Grid.id pada Rabu (15/5/2019), total belanjaan Lala hingga 5 tas kantong disebut merogoh kocek Raffi dan Nagita mencapai Rp70 Juta.

Melihat hal tersebut, netizen pun memberikan kritik kepada Lala. Namun Raffi Ahmad membelanya.

"Nggak apa-apa itu rezeki dia," kata Raffi.

"Nggak apa-apalah, kan memang kita yang nyuruh beli apa aja, jadi nggak apa-apa," imbuhnya.

Jika kita mengambil sisi positifnya, maka kita bisa menganggap Raffi dan Nagita sedang bersedekah atau berbagi kepada pengasuh putra tunggalnya tersebut.

Dan ini bukan kali pertama mereka melakukannya.

Apalagi nyatanya bersedekah selain mendapat pahala, ternyata juga bisa membuat kita lebih bahagia.

Manusia yang telah berproses ke arah lebih baik pada akhirnya akan menemukan bahwa memberi lebih membahagiakan ketimbang menerima.

Baca Juga : Kasus Anak Dicekoki Bir oleh Teman Ibunya: Ini yang Terjadi Jika Anak Minum Alkohol, Salah Satunya Alami Kerusakan Hati

Dalam sebuah riset di Amerika Serikat beberapa tahun lalu, sejumlah peneliti mengumpulkan sejumlah orang.

Masing-masing peserta diberi uang 5 US Dollar (Rp73 ribu).

Mereka diberi 2 pilihan, membelanjakannya untuk diri sendiri atau memberikannya ke orang lain.

Setelah diteliti, grup yang memilih untuk memberikan ke orang lain merasa lebih bahagia.

Apa yang terjadi pada tubuh manusia saat ia berbagi?

Syaraf kesenangan di otak menyala, seolah-olah kita menjadi pihak penerima, bukan pemberi.

Hormon endorphin (zat kimia yang berkorelasi dengan rasa senang dan imunitas) dalam tubuh terpacu.

Tubuh melepaskan oksitosin, biasa dikenal sebagai hormon cinta karena sering muncul saat kita berhubungan intim dan efektif meredakan stres.

Kadar oksitosin yang dilepaskan tubuh akan membuat kita makin berempati kepada orang lain dan ini menular (ke pihak penerima). Setidak-tidaknya hingga 2 jam ke depan.

Itulah kenapa, orang yang menerima kebaikan biasanya ingin membalas kebaikan yang diterimanya atau melakukan kebaikan juga ke orang lain.

Baca Juga : Viral Seekor Anjing Dibakar Hidup-hidup oleh Oknum Ojol: Orang yang Suka Menyiksa Hewan Miliki Ciri-ciri Psikopat

Berdasarkan riset, satu pemberian/kebaikan akan menginspirasi banyak kebaikan lain laiknya efek domino.

Orang yang rutin menolong teman/tetangganya memiliki risiko kematian yang lebih rendah dalam periode 5 tahun ketimbang yang tidak.

Orang yang rutin berbagi mempunyai daya tahan tubuh lebih bagus dalam menghadapi penyakit kritis, termasuk HIV dan serangan jantung.

Sekitar 76% orang yang aktif dalam kegiatan sosial mempunyai kesehatan yang lebih bagus dibanding yang tidak.

Sebaliknya dengan perilaku pelit.

Perilaku pelit akan meningkatkan hormon pemicu stres di dalam tubuh.

Sumber:Why Good Things Happen to Good People by Stephen Post, US Bureau of Labor Statistic 2013, Feeling Good About Giving: The Benefit of Self Interested Charitable Behaviour Science by Anik L, Dunn E, Norton M., Empathy Toward Strangers Trigger Oxcytocin Release and Subsequent Generosity by Barraza J

Baca Juga : Anak Pangeran Harry dan Meghan Markle Adalah Bayi Bi-Rasial, Begini Ramalan Kesehatannya di Masa Depan

Artikel Terkait