Intisaari-Online.com - Memasak makanan sudah menjadi kelaziman. Selain meningkatkan cita rasa, memasak makanan diyakini membuat bahan mentah makanan lebih menyehatkan untuk disantap.
Namun, dalam diet raw food, memasak sangat tidak disarankan. Kalaupun harus dimasak, ada "syarat dan ketentuan" yang harus dipatuhi.
Muncul pertanyaan, apakah proses memasak itu bersifat merugikan? Inilah beberapa hal soal plus minus memasak.
Proses memasak menghancurkan enzim dalam makanan
Fakta yang ada, enzim menjadi nonaktif ketika terpapar suhu di atas 47° C. Namun belum ada penelitian ilmiah yang mendukung kerugian hilangnya enzim itu bagi tubuh.
Baca Juga: Enzim Super yang Bisa Mengubah Golongan Darah Apapun Sesuai Keinginan Kita
Beberapa vitamin yang larut air hilang selama proses memasak
Merebus sayuran dapat mengurangi kandungan vitamin yang larut dalam air sebanyak 50-60%. Beberapa mineral dan vitamin A juga hilang selama memasak, meskipun pada tingkat yang lebih rendah. Sementara vitamin D, E, dan K yang larut dalam lemak sebagian besar tidak terpengaruh oleh pemasakan.
Dibandingkan dengan proses memasak lain, merebus menghilangkan banyak nutrisi. Mengukus, memanggang, dan menggoreng adalah beberapa metode terbaik untuk memasak sayuran dalam hal mempertahankan nutrisi. Sementara, semakin lama makanan dimasak, semakin besar kehilangan nutrisi.
Baca Juga: Benarkah Vitamin D Bisa Membuat Umur Lebih Panjang? Ini Jawaban Ahli
Memasak memudahkan untuk mengunyah dan menambah cita rasa
Saat dimasak, serat dan dinding sel tanaman akan pecah sehingga lebih mudah dicerna dan diserap nutrisinya. Memasak juga meningkatkan rasa dan aroma makanan.
Source | : | Majalah Intisari |
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | T. Tjahjo Widyasmoro |
KOMENTAR