Advertorial

Hati-hati, 5 Gaya Hidup Ini Dapai Picu Kanker, Nomor 1 Masih Sering Kita Lakukan

Nieko Octavi Septiana
Mentari DP

Tim Redaksi

5 gaya hidup yang tak sehat ini dapat membuat seseorang memiliki risiko lebih besar terkena kanker, nomor 1 masih sering dilakukan
5 gaya hidup yang tak sehat ini dapat membuat seseorang memiliki risiko lebih besar terkena kanker, nomor 1 masih sering dilakukan

Intisari-Online.Com- Kanker merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti orang-orang.

Prosedur penyembuhan yang terbilang rumit dan rasa sakit yang ditimbulkan bahkan setelah menjalani perawatan menjadi momok tersendiri.

Memang setiap orang berpotensi terkena kanker, namun gaya hidup yang tidak baik tentunya akan meningkatkan risikonya.

Untuk itu, lebih baik jika kita bisa menghindari gaya hidup yang tak baik tersebut.

Baca Juga : Manfaat Air Rebusan Jahe Bagi Wanita, Bisa Redakan Nyeri Menstruasi Hingga Cegah Kanker Ovarium

Berikut 5 gaya hidup yang dapat memicu perkembangan kanker pada seseorang, dipaparkan oleh Dr Khiddir, seorang praktisi medis yang berbasis di Kuala Selangor, Malaysia, seperti dirangkum dari World of Buzz.

1. Tidak mengikuti pola diet sehat

Dr Khiddir berkomentar mengenai salah satu faktor terbesar pemicu kanker adalah kelebihan berat badan atau obesitas, beberapa studi menunjukkan korelasi antara kelebihan berat badan pada 12 tipe kanker.

“Itulah mengapa direkomendasikan untuk diet buah, sayur, dan gandum utuh."

"Makanan-makanan ini membantu pada berat badan yang sehat dan juga memerangi kanker, misalnya kanker prostat."

Baca Juga : Dorce Gamalama Idap Batu Ginjal: Ternyata Obat Batu Ginjal Ada di Rumah, Salah Satunya Air Cuka

2. Merokok dan segala hal yang berkaitan dengan itu

Merokok saat ini tengah menjadi isu hangat, tak hanya kesehatan tapi juga lingkungan, dengan adanya peraturan larangan untuk merokok di tempat umum, Dr Khiddir menyetujui aturan itu.

“Semua orang tahudampak burukdari merokok yaitu berkaitan dengan kanker."

"Tapi tetap saja, orang-orang tetap memilih merokok, lebih parah mereka menyebar polutan karsinogenik dari asap rokok ke lingkungan sekitarnya.”

Dr Khiddir lebih jauhmenggambarkan keterkaitanantara merokok dengan kanker sangat nyata.

Sudah terbukti rokok adalah penyebab utama kanker paru-paru dan sedikitnya 14 tipe kanker lainnya.

Tak hanya untuk dirinya sendiri, merokok juga berbahaya bagi orang-orang sekitarnya.

Perokok sekunder memiliki risiko terpapar bahan kimia berbahaya yang sama jika menghirup asapnya dan dapat berpengaruh pada kondisi: meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, depresi, kanker paru-paru, selain itu juga otak, bladder, usus, payudara.

Jikadengan ini Anda masih menganggap sepele, itu belum selesai. Ada lagi pihak tersier yang juga bisa terkena dampak buruk dari perokok.

“Perokok ketiga sangat efektif untuk 'menghancurkan' terutama pada anak kecil."

"Bahkan sebenarnya sudah banyak kasus orang-orang kehilangan bayinya secara mendadak karena Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) yang disebabkan karena ia menjadi perokok tersier."

Baca Juga : Biduran Terus-terusan? Waspadalah, Bisa Jadi Kanker Penyebabnya!

3. Mengonsumsi alkohol

Gaya hidup lain yang menuntun pada kanker adalah mengonsumsi alkohol. Bagaimana alkohol membuat seseorang rentan terkena kanker?

“Tubuh akan memecah alkohol menjadi asetaldehid selama pencernaan, suatu yang diketahui bersifat karsinogen dan membahayakan DNA dan protein.”

Selain itu Dr Khiddir juga menyebutkan alckhol dapat menyebabkan oksidasi yang berbahaya bagi DNA, protein, dan lemak.

Lebih jauh lagi alhokol diketahui merangsang produksi estrogen pada perempuan yang membuat mereka lebihmudah terkena kanker payudara.

“Buruk jika kamu merokok dan minum (minuman keras). Ada alasan kenapa para dokter selalu menanyakan hal ini ketika check up. Merokok dan minum meningkatkan risiko kanker secara signifikan."

Baca Juga : Di UEA, Jika Anda Mengucapkan Kalimat Ini Saat Puasa, Maka Anda Bisa Dipenjara 7 Tahun, Hati-hati!

4. Begadang bagai burung hantu

Begadang atau tidur larut malam biasanya banyak dilakukan karena keadaan, misalnya ada sesuatu yang penting keesokan harinya atau untuk menyelesaikan pekerjaan, tapi kebiasaan ini sangat tidak baik.

“Terjaga di malam hari dan tidur selama siang menyebabkan perubahanpesat pada lebih dari 100 protein dalam darah.”

Dr Khiddir menjelaskan lebih jauh ini akan berdampak pada gula darah, fungsi kekebalan, dan metabolisme.

Perubahan senyawa biokimia ini meningkatkan risiko kesehatan salah satunya diabetes, obesitas, dan kanker.

Lalu bagaimana jika bekerja shift malam?

Sayangnya, para peneliti menemukan beberapa wanita yang harus bekerja di malam hari berisiko 20 persen lebih besar terkena kanker.

58 persen lebih berisiko kanker payudara, 35 persen kanker gastrointestinal, dan 28 persen kanker paru-paru.

“Selain itu, bekerja di shift malam dihubungkan pada obesitas dan penyakit jantung karena sangat menganggu ritme sirkadian atau jam internal yang meregulasi proses fisiologis tubuh.”

Baca Juga : 11 Manfaat Jahe Merah yang Wajib Diketahui, Mulai dari Turunkan Berat Badan Hingga Cegah Kanker

5. Bekerja pekerjaan berbahaya atau tidak mengikutiprosedur keselamatan

Lingkungan tempat kerja juga berpengaruh pada peningkatan risiko kanker.

“Profesi tertentu memiliki risiko kanker lebih besar karenapaparan senyawa kimia yang tinggi atau senyawa radioaktif di tempat kerja.”

Meski begitu biasanya tempat kerja yang berbahaya memiliki protokol keselamatan pekerjanya.

“Mengikuti prosedur keselamatan itu wajib!” Dr Khiddir mengatakan pekerja harus selalu mengenakan alat keselamatan terutama bagi pekerja yang berurusan dengan bahan radioaktif misalnya di pabrik maufaktur.

Baca Juga : Dorce Gamalama Idap Batu Ginjal: 5 Kebiasaan Ini Ternyata Jadi Penyebab Batu Ginjal, Salah Satunya Sering Makan Permen

Artikel Terkait