Intisari-Online.com – Saat ini, sedang ramai tren tidak memakai sedotan.
Bahkan di media sosial, sedang tren hashtag #mulaitanpasedotan.
Gerakan ini bermula dari keprihatinan banyak orang banyaknya jumlah sampah plastik yang ada di Indonesia.
Mengutip data Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik tahun 2016, sampah plastik Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun.
Baca Juga : Kisah Soesalit Djojoadhiningrat, Anak Satu-satunya R.A. Kartini yang Terseret Pusaran Komunisme
Dari jumlah tersebut, 3,2 juta ton sampah dibuang ke laut.
Meski bentuk sedotan plastik terbilang mini, namun dampak yang dihasilkan tak bisa dianggap enteng.
Untuk terurai secara alami, sedotan ini membutuhkan waktu 500 tahun lamanya.
Tak heran, jika sejumlah pihak menyebut bahwa kondisi Indonesia sudah masuk tahap darurat plastik.
Seiring dengan masifnya isu pencemaran lingkungan, muncul peluang bisnis baru yang menggiurkan.
Salah satunya adalah sedotan bambu.
Baca Juga : Dengar Suara Berdengung di Telinga, Ternyata Ada Hewan Kecil Ini di Telinga Bocah Laki-laki Ini
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR