Asisten pribadi Prabowo Subianto, Rizky Irmansyah menyebut capres 02 tersebut dapat berkomunikasi dengan hewan.
Dalam pos akun Instagram pribadi beralamat @rizky_irmansyah (25/4), Rizky menceritakan pengalamannya melihat Prabowo berkomunikasi dengan hewan.
Cerita itu di antaranya menyebut pada suatu ketika saat sarapan pagi, salmon yang akan dimakan Prabowo dikerubuti semut.
Secara refleks, Rizky mengambil salmon itu untuk digantinya dengan salmon yang baru.
Prabowo mencegahnya, kemudian mengambil piring salmon yang di kerubuti oleh semut-semut tadi.
Baca Juga : Seekor Semut Hiitam 'Mencuri' Sebongkah Berlian yang Dikira Gula!
Ia kemudian berkata “Semut, saya mau makan, tolong kamu jangan di sini.”
Piring salmon itu kemudian diletakan persis di meja kecil di sebelah kursinya.
Rupanya, kurang dari 1 menit, salmon itu bersih dari semut.
Kemampuan berkomunikasi dengan hewan, menurut drh. Rajanti Fitriani, bisa dilakukan semua manusia. Caranya pun dapat dipelajari secara ilmiah.
Jika manusia dapat melakukannya dengan tepat, kita dapat memahami yang dirasakan hewan, sehingga menjaganya dari sakit dan kepunahan.
Baca Juga : Hanya Tersisa 10 Ekor di Alam Liar, Inilah Hewan Paling Terancam Punah, Tinggal Hitungan Bulan!
Dokter hewan pemilik klinik hewan Rajanti and Friend, Tangerang Selatan ini juga dapat berkomunikasi dengan hewan dan berprofesi sebagai animal communicator.
Salah satu pengalamannya berkomunikasi dengan hewan yakni saat dimintai bantuan mencari tahu sebab kematian dari beberapa rusa yang dikirim dari Istana Bogor ke Stadion Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, tempat penyelenggaraan Asian Games 2018.
Bersama dengan anggota timnya, yakni drh. Chika dan drh. Caroline, Rajanti berangkat ke Palembang. Rusa yang merupakan hewan hibah ini adalah jenis rusa totol (Axis axis) yang bukan binatang asli Indonesia.
Hewan ini didatangkan oleh Sir Thomas Standford Raffles dari India ke Istana Bogor tahun 1814.
Rusa yang hidup liar di alam merupakan daya tarik yang disiapkan oleh pemerintah daerah setempat.
Baca Juga : Lebih dari 300 Rusa Mati Bersamaan, Bangkai Mereka Justru Dijadikan 'Laboratorium Alam'
Penulis | : | Trisna Wulandari |
Editor | : | T. Tjahjo Widyasmoro |
KOMENTAR