Advertorial

Kisah Seorang Wanita 36 Tahun yang Sudah Melahirkan 44 Anak dan Merawatnya Seorang Diri

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Kehidupan Mariam juga tidaklah mudah, memiliki anak berjumlah banyak dia dipaksa tinggal di empat rumah sempit dari batu bata beratapkan seng.
Kehidupan Mariam juga tidaklah mudah, memiliki anak berjumlah banyak dia dipaksa tinggal di empat rumah sempit dari batu bata beratapkan seng.

Intisari-online.com - Seorang wanita bernama Mariam Nabatazi dari Uganda memiliki kondisi medis yang cukup langka. Hal itu membuatnya memiliki banyak anak pada usia muda.

Melansir dari Daily Mirror Kamis (25/4/2019), dia dianggap sebagai wanita paling subur, pada usia 23 dan dia memiliki 25 anak.

Kini di usianya yang sudah menginjak 36 tahun, Mariam sudah memiliki 44 anak, dari ayah yang sama.

Namun sayangnya suaminya meninggal 3 tahun lalu dan sekarang dia bertanggung jawab untuk merawat keluarga besarnya ini.

Baca Juga : Cara China Tagih Utang: 'Permalukan' Si Penunggak Utang Sebelum Putar Film 'Avenger: Endgame'

Mariam dari Uganda menikah pada usia 12 tahun, dengan suaminya yang kala itu berusia 40 tahun.

Kemudian mereka memiliki pasangan anak kembar setahun setelah menikah.

Kehidupan Mariam juga tidaklah mudah. Memiliki anak berjumlah banyak, dia dipaksa tinggal di empat rumah sempit dari batu bata beratapkan seng.

Saat pasangan anak kembarnya lahir, Mariam pergi ke dokter yang memberi tahunya bahwa dia memiliki ovarium yang besar dan berbeda dari wanita umumnya.

Baca Juga : Sembuhkan Batuk dengan Minum Ramuan Madu dan Bawang Merah Setiap 2 Jam

Dia dinasehati, jika menggunakan pil KB justru bisa menyebabkan masalah kesehatan, yang membuat janinnya semakin subur.

Pada saat usia Mariam menginjak 23 tahun dia memiliki 25 anak, karena putus asa dia kembali menemui dokter.

Lagi-lagi dia disarankan untuk tetap hamil karena ovariumnya yang besar, dan terakhir kehamilannya terjadi dua tahun lalu karena mengalami komplikasi.

Dia melahirkan pasangan kembar keenamnya, namun sayang salah satu dari mereka harus meninggal selama masa persalinan.

Baca Juga : Elizabeth Bathory, Bangsawan Kejam yang Bunuh 612 Perawan dan Gunakan Darah Korban untuk Mandi Tanpa Rasa Bersalah

Suaminya juga kemudian meninggal dunia, hingga akhirnya dia harus hidup sendiri untuk membesarkan ke-44 anaknya.

Dia mengatakan, "Saya tumbuh dengan menangis, laki-laki saya telah membawa saya pada penderitaan."

"Seluruh waktu saya dihabisakan untuk merawat anak-anak saya dan bekerja untuk mendapatkan uang," tambahnya.

Mariam yang kini bekerja sebagai penata rambut dan dekorator acara juga mengumpulkan uang dengan mencari besi tak terpakai yang bisa dijual, dan menjual obat herbal.

Baca Juga : Mengapa Pasangan yang Tidak Bahagia Masih Tetap Bersama? Ini Alasannya!

Sebagian besar penghasilannya dihabiskan untuk makan dan memberi makan keluarga besarnya, pewatan medis, pakaian, dan biaya sekolah.

Untuk makan sehari-hari mereka membutuhkan 25 kilogram tepung jagung, ikan atau daging untuk makanan.

Di dinding yang kotor salah satu kamar rumahnya tergantung potret bangga beberapa anaknya yang lulus sekolah dengan medali tergantung di lehernya.

Namun, salah satu anak tertuanya beranama Ivan Kibuka harus putus sekolah lantaran membantu merawat keluarganya.

Baca Juga : Beredar Foto Viral Kakek Nikahi Gadis Remaja, Berikut Momen-momen Kemesraan Mereka yang Tertangkap Kamera

Menurut laporan, rata-rata keluarga Uganda memiliki anak sekitar 5 atau 6, yang merupakan tingkat kelahiran tertinggi di benua Afria menurut Bank Dunia.

Artikel Terkait