Advertorial

Mengapa Pasangan yang Tidak Bahagia Masih Tetap Bersama? Ini Alasannya!

Tatik Ariyani

Editor

Mengapa sebagian pasangan yang tidak bahagia masih tetap bersama? Ya, pasangan yang tidak bahagia di seluruh dunia pastilah ada banyak.
Mengapa sebagian pasangan yang tidak bahagia masih tetap bersama? Ya, pasangan yang tidak bahagia di seluruh dunia pastilah ada banyak.

Intisari-Online.com- Mengapa sebagian pasangan yang tidak bahagia masih tetap bersama?

Ya, pasangan yang tidak bahagia di seluruh dunia pastilah ada banyak.

Hal yang menjadi paradoks adalah dengan hubungan yang tidak bahagia maka bisa saja mereka putuskan hubungan itu, tapi tidak.

Bahkan mungkin Anda juga memiliki teman dengan tipe hubungan seperti ini, atau justru ini adalah Anda sendiri?

Baca Juga : Iseng Lakukan Tes DNA, Hubungan Pasangan Kekasih Ini Justru Hancur Dikarenakan Kelamnya Rahasia Keluarga Sang Pria

SEPERTI APA PASANGAN YANG TIDAK BAHAGIA?

Setiap kata, setiap gerakan atau pose dari satu pasangan dengan cepat berujung pada perkelahian.

Ada saatnya ketika mereka hanya berbicara untuk memulai pertengkaran atau saling menyalahkan.

Ini adalah pemborosan energi bagi mereka dan bagi orang-orang di sekitar mereka yang terus bertanya-tanya mengapa mereka masih bersama.

Baca Juga : Catat! Ini 11 Tanda Anda dan Pasangan Sudah Tak Cocok

Gaya hubungan yang seperti ini nampaknya sudah tak menaruh rasa hormat dan kepercayaan lagi.

Umumnya, pasangan yang tidak bahagia tidak dapat memenuhi tujuan mereka sendiri.

Kemudian, salah satu mitra menjadi kesal dan dendam ini akan terus menyebabkan masalah dalam hubungan itu.

Meski begitu, pasangan ini tetap bertahan untuk bersama-sama atas beberapa alasan berikut:

1. Amanat keluarga

Banyak keluarga mendorong anak-anak mereka untuk menikah sekali untuk seumur hidup.

Baca Juga : Studi: Anak-anak yang Terlahir dari Wanita Usia 35 Tahun ke Atas Justru Lebih Baik

Secara implisit, seseorang harus mentolerir semua yang terjadi dalam hubungan mereka sehingga mereka tidak merusak nama keluarga dengan perpisahan.

Meskipun mungkin terlihat kuno, banyak pasangan yang tidak bahagia karena takut mengecewakan keluarga mereka.

2. Takut ditinggal sendirian

Kesepian adalah hantu yang membuat takut banyak orang.

Baca Juga : Demi Kehamilan Meghan Markle, Pangeran Harry Rela Berhenti Minum Alkohol: Ini Beda Pengaruh Alkohol pada Pria dan Wanita

Jadi, ada orang-orang yang memilih untuk melanjutkan kehidupan mereka yang membosankan dan sedih karena mereka pikir itu lebih baik daripada menghabiskan waktu sendirian.

3. Anak-anak membutuhkan keluarga

Salah satu kesalahan paling serius yang dilakukan pasangan adalah tetap bersama karena mereka memiliki anak.

Mereka berpikir bahwa tinggal di bawah satu atap akan memberikan jaminan kebahagiaan bagi anak-anak mereka.

Itu tidak bisa jauh dari kebenaran. Anak-anak akan bahagia selama orang tua mereka juga senang.

Tumbuh di lingkungan yang tidak bersahabat, penuh perkelahian, membuat masa kecil anak-anak menjadi buruk.

4. Harga dari waktu yang diinvestasikan dalam hubungan

Baca Juga : Beredar Foto Viral Kakek Nikahi Gadis Remaja, Berikut Momen-momen Kemesraan Mereka yang Tertangkap Kamera

Sebagian orang yakin bahwa tahun-tahun dan uang yang telah mereka dedikasikan untuk hubungan itu, menjadikan hubungan tak layak untuk diakhiri.

Jika mereka telah berusaha keras mempertahankan hubungan, tidak adil untuk mengakhirinya, meskipun betapa membosankannya kehidupan sehari-hari mereka.

5. Ketergantungan emosional atau ekonomi memenangkan semua perkelahian

Orang yang terlalu bergantung pada pasangannya, baik secara emosional maupun ekonomi akan menjadikan hubungan itu beracun.

Baca Juga : Tak Hanya Hidung, Ternyata Lidah Kita Juga Bisa Mencium Bau Lho

Mereka tahu bahwa mereka tidak bahagia dalam hubungan mereka, tetapi tidak berpikir akan sebuah perpisahan.

Ketakutan untuk memulai kembali dengan gaya hidup baru, memasukkan kembali diri ke dalam pasar kerja dan sosial bukanlah ide yang bagus. (Muflika Nur Fuaddah)

Baca Juga : Walau Enak, Ternyata Makan Satu Donat Bisa Tingkatkan Kematian Dini Lho

Artikel Terkait