Advertorial
Intisari-Online.com -Kabar mengenai kesehatan Ani Yudhoyono sudah disampaikan anggota beberapa anggota keluarganya.
Termasuk olehAnnisa Pohan hingga sang anak, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.
Ani Yudhoyono diketahui takcuma mengikuti sejumlah terapi pengobatan, namun juga diminta menjaga pola makan.
Bahkan ia tak bisa lagi menyantap sajian ini sebagai menu berbuka puasa.
Baca Juga : Jika Kelak Menang Kembali, Maka Jokowi Jadi Orang Pertama yang Menangi Setiap Pemilu yang Diikutinya
Hingga kini, sudah hampir 2 bulan Ani Yudhoyono menjalankan perawatan di Singapura karena penyakit kanker darah.
Dari foto yang diunggah anak dan menantunya, mantan Ibu Negara RI nampak makin kurus dan lesu.
Pasalnya, Ani dikabarkan kehilangan nafsu makan pasca kemoterapi.
Menurut sang menantu, Annisa Pohan, Ani Yudhoyono bahkan kehilangan indera pengecapnya sehingga segala makann terasa hambar di lidahnya.
Baca Juga : Perbandingan Hasil 'Quick Count' Litbang Kompas dan KPU 2007-2018
"Ibu itu sekarang lagi nggak punya nafsu makan sama sekali, bener-bener mau ngeliat makanan enak kayak gimana juga di lidahnya juga udah kerasa tidak enakkan."
"Karena dalam proses pengobatan dan juga sel-sel kanker itu membuat seperti mati rasa ya lidahnya," ucap Annisa Pohan ketika diwawancara sebuah stasiun TV.
Pantangan makan Ani Yudhoyono
Sebagai penderita kanker darah, Ani Yudhoyono tentu harus menajlani diet ketat.
Salah satunya, dokter melarang Ani Yudhoyono meminum air yang sudah dua jam terbuka.
Jadinya, Ani Yudhoyono harus minum dalam botol-botol kecil supaya tidak sampai dua jam airnya sudah habis.
"Teman-teman Memo selama dirawat. Karena Memo tidak boleh minum air yang sudah 2 jam terbuka, jadi dicari botol kecil yg tidak sampai 2 jam habis", tulis Annisa Pohan dalam instagram story-nya pada Rabu (20/2).
Dalam sebuah wawancara TV, Annisa juga menjelaskan kalau sang menu makan sang mertua harus diperhatikan betul.
Pasalnya, makanan yang harus dikonsumsi Ani Yudhoyono harus segar dan tak boleh dihangatkan.
"Makanannya sekarang harus diatur, bener-bener harus bersih, steril.
Nggak bisa udah dimasak lama atau makanan kalengan, atau banyak pengawet.
Jadi harus fresh dan sehat, jadi bener-bener makanannya harus dijaga," terang Annisa Pohan.
Melihat kondisi tersebut, Ani Yudhoyono tidak akan lagi bisa menikmati makanan enak ini lagi seumur hidupnya.
1. Hot Dog
Menurut siaran pers IARC, "Daging olahan mengacu pada daging yang telah diubah melalui pengasinan, pengasapan, fermentasi, dipanggang, atau proses lain untuk meningkatkan rasa atau meningkatkan pengawetan."
Hot dog terdaftar sebagai salah satu contoh daging olahan yang dapat menyebabkan kanker.
Secara khusus, IARC mengklasifikasikan daging olahan sebagai 'karsinogenik (penyebab kanker) bagi manusia, berdasarkan pada bukti yang cukup pada manusia bahwa konsumsi daging olahan menyebabkan kanker kolorektal'.
Menurut IARC, mengonsumsi satu hot dog per hari sudah cukup untuk meningkatkan risiko kanker kolorektal sebesar 18%.
2. Dendeng sapi
Dendeng sapi juga termasuk dalam kelompok daging olahan dan terdaftar sebagai contoh spesifik dalam siaran pers IARC sebagai daging olahan yang dapat menyebabkan kanker.
Siaran pers IARC mengenai temuan baru-baru ini menyatakan, para ahli IARC, "mempertimbangkan lebih dari 800 studi yang menyelidiki asosiasi, lebih dari selusin jenis kanker dengan konsumsi daging merah atau daging olahan di banyak negara dan populasi dengan beragam diet."
Baca Juga : Buah Parijoto, 'Warisan' Sunan Muria yang Dianggap Bisa Atasi Masalah Sulit Hamil
3. Sosis
Sosis adalah jenis daging olahan lainnya yang dijadikan contoh dalam siaran pers IARC sebagai penyebab kanker.
IARC menyatakan bahwa “setiap 50 gram daging olahan yang dimakan setiap hari meningkatkan risiko kanker kolorektal sebesar 18%.”
IARC lebih lanjut mencatat, "konsumsi daging sangat bervariasi antar negara, beberapa persen hingga 100% orang makan daging merah, tergantung pada negaranya, dan pemakan daging olahan lebih sedikit (dibandingkan daging merah)."
4. Ham
Ham adalah daging olahan yang tidak hanya bersifat karsinogenik karena sifatnya yang diproses.
Tetapi juga dikaitkan dengan tekanan darah tinggi dan penyakit kardiovaskular lainnya karena kandungan natriumnya yang sangat tinggi.
Daging dari olahan lainnya, seperti pastrami, salami, pepperoni, dan sejenisnya, memiliki risiko yang sama dengan kanker.
5. Daging kornet
Daging kornet juga merupakan salah satu contoh yang terdaftar oleh IARC sebagai daging olahan yang terkait dengan kanker kolorektal.
IARC lebih lanjut mencatat bahwa "sebagian besar daging olahan mengandung daging babi atau sapi, tetapi daging olahan juga mengandung daging merah, unggas ... atau produk sampingan daging lainnya seperti darah."
Contoh lain dari daging olahan yang tercantum dalam siaran pers IARC termasuk daging kaleng dan olahan dan saus berbasis daging.
Jadi mulai sekarang sebaiknya mulai mengurangi setiap makanan tersebut agar tidak menjadi makanan yang menyebabkan leukimia.
Cepat sembuh Ani Yudhoyono.
Artikel ini pernah tayang di Sajiansedap.grid.id oleh Raka dengan judul asli "Dua Bulan Divonis Kanker Darah, Ani Yudhoyono Tidak Akan Lagi Bisa Berbuka Puasa dengan Ini Seumur Hidupnya"