Advertorial

Lelah Berjuang Melawan Kanker, Pasien Ini Memilih Bunuh Diri Demi Akhiri Beban Keluarga

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M
Mentari DP

Tim Redaksi

Bagaimana tidak, pemulihan sangat kecil kemungkinan untuk sembuh, sedangkan mereka para penderita harus terus bergelut dengan proses penyembuhan.
Bagaimana tidak, pemulihan sangat kecil kemungkinan untuk sembuh, sedangkan mereka para penderita harus terus bergelut dengan proses penyembuhan.

Intisari-online.com - Meskipun metode pengobatan untuk kanker telah berkembang dengan baik.

Pada kenyataanya, penderita kanker seolah berjalan menuju kematian, entah cepat atau lambat mereka hanya memikirkan hari-hari terakhirnya.

Bagaimana tidak, pemulihan sangat kecil kemungkinan untuk sembuh, sedangkan mereka para penderita harus terus bergelut dengan proses penyembuhan.

Karena hal itu seorang pria nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

Baca Juga : Kisah Jembatan Overtoun yang ‘Angker’: Tempat 600 Anjing Bunuh Diri

Menurut China Press dikutip dari World of Buzz, Selasa (16/4/2019), pria asal Johor Malaysia ini ditemukan meninggal di pinggir jalan Taman, Gunung Austin, Johor.

Menurut investigasi, korban bernama Teng, dia mengakhiri hidupnya dengan menggunakan seutas tali yang diikatkan ke pipa.

Kemudian, dia menggantung dirinya sendiri pada saluran air yang diyakini memiliki kedalaman 2,5 hingga 3 meter.

Pascaperistiwa itu, kepala kepolisian distrik Johor Bahru, Shahurinain Jais memverivikasi kasus tersebut, dan mengatakan bahwa timnya menerima laporan.

Baca Juga : Jangan Duduk Bersila Jika Anda Tak Mau Kena Penyakit Berbahaya Ini

Pada saat kematiannya, Teng dilaporkan belum menikah, dan merupakan anak keempat dari lima bersaudara.

Sebelum kematiannya, dia menjadi seorang pelantun doa di pemakaman, dan telah melakukan pekerjaan itu 5 hingga 6 tahun terakhir.

"Saat memilukan bagaiamana seorang pelantun doa, harus meneria doa dari orang lain," tulis World of Buzz.

Secara kebetulan, lokasi bunuh dirinya juga terletak sangat dekat dari kantor almarhum, dengan jarak kurang lebih 30 meter.

Cara itu, menyiratkan bahwa beban mereka dikurangi dengan bantuan lebih dekat ke rumah duka.

Menurut keterangan, korban hidup dengan kanker usus besar, Teng dikatakan telah tersiksa dengan penyakitnya tersebut.

Karena hal itulah, pada akhirnya dia memilih untuk mengakhiri hidupnya, dan kini jenazahnya dikirim ke Rumah Sakit Padan untuk diotopsi.

Hingga kini kepolisian, sedang melakukan investigasi penus terkait dengan tindakan bunuh diri yang dilakukan oleh Teng.

*Catatan : Meski demikian, perlu diketahui bahwa cara bunuh diri tidak bisa dibenarkan dalam kasus apapun, sekalipun itu dilakukan untuk meringankan beban keluarga.

Kami berharap bahwa cara terbaik bagi seorang penderita Kanker adalah melawan penyakit tersebut tanpa lelah dan terus berdoa kepada tuhan untuk diberikan jalan terbaik.

Percayalah keajaiban selalu ada.

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

Artikel Terkait