Advertorial
Intisari-Online.com – Minyak biji-bijian yang diolah secara industri mendapatkan perhatian lebih sebagai tambahan terbaru untuk makanan sehari-hari di seluruh dunia.
Namun, di tengah meningkatnya penggunaan minyak biji indutri adalah kurangnya informasi tentang bagaimana produk ini mempengaruhi tubuh.
Banyak orang cenderung percaya bahwa itu adalah bahan yang aman.
Tetapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa minyak seperti itu sebenarnya tidak sehat dan membuat orang sakit, menurut Chris Kresser, co-direktur dari California Center for Functional Medicine dan penulis Unconventional Medicine.
Minyak biji industri adalah minyak olahan tinggi yang diekstrak dari kacang kedelai, jagung, biji lobak, biji kapas, dan safflower.
Dibandingkan dengan lemak tradisional seperti minyak zaitun, minyak kelapa, mentega, ghee, dan lemak babi, “badan penelitian yang berkembang menunjukkan bahwa konsumsi minyak biji industri memiliki dampak buruk yang signifikan terhadap kesehatan kita,” kata Kresser.
Baca Juga : Cegah Batu Ginjal dengan Konsumsi Lemon, Minyak Zaitun, dan Cuka Sari Apel
Mengapa minyak biji yang diolah secara industri tersebut tidak baik untuk kita? Ini alasannya, seperti dilansir dari medical daily.
Produk yang sangat tidak stabil Minyak biji industri mengandung asam lemak tak jenuh ganda yang sangat tidak stabil, yang mudah teroksidasi saat terpapar oleh panas, cahaya, dan input kimia.
Baca Juga : Cara Sederhana Gunakan Minyak Kelapa untuk Pertumbuhan Rambut
Ketika terkena faktor-faktor tersebut, minyak dapat menciptakan zat berbahaya, lemak trans dan peroksida lipid.
Lemak trans berkontribusi pada pengembangan penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2, sementara lipid peroksida dalam tubuh mempercepat penuaan dan perkembangan penyakit kronis.
Ketidakseimbangan omega-6 hingga omega-3
Baca Juga : Tidak Perlu Menjauhi Gorengan, Asalkan Tidak Pakai Minyak Goreng Berulang Kali
Konsumsi minyak biji industri dapat menyebabkan rasio omega-6- ke omega-3 yang tidak seimbang dalam tubuh, yang dapat meningkatkan risiko memiliki penyakit radang kronis.
Keseimbangan antara asam lemak omega-6 dan omega-3 harus satu banding satu. Namun, diet dengan minyak biji industri dapat mempengaruhi keseimbangan ini dan menyebabkan rasio omega-6 ke omega-3 berada di kisaran 10 hingga satu atau 20 banding satu.
Tanaman yang dimodifikasi secara genetik
Baca Juga : Konsumsi Ramu Minyak Bawang Putih untuk Turunkan Tekanan Darah Tinggi hingga Lenyapkan Racun Tubuh
Minyak biji industri berasal dari tanaman yang dimodifikasi secara genetik, seperti jagung, kedelai, kapas, dan lobak.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi jangka panjang dari makanan yang dimodifikasi secara genetik atau olahan dapat merusak tubuh dan meningkatkan risiko kanker.
Penggunaan aditif
Baca Juga : 5 Manfaat Minum Kopi Campur Minyak Kelapa, Terdengar Aneh tapi Patut Dicoba
Produsen menggunakan antioksidan sintetik dalam minyak biji industri untuk mencegah oksidasi dan tengik.
Tetapi aditif, seperti BHA, BHT dan TBHQ, telah dikaitkan dengan pengembangan alergi makanan.
Sangat beracun
Baca Juga : 6 Manfaat Ajaib Minyak Kayu Manis, Lawan Diabetes hingga Obati Infeksi Organ Kewanitaan
Dari produsen ke restoran dan rumah, minyak biji industri berulang kali dipanaskan, yang selanjutnya meningkatkan efek berbahaya produk.
Menggunakan kembali minyak berulang-ulang dapat menyebabkan produksi produk sampingan beracun yang dapat merusak DNA dan menyebabkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan kerusakan usus dan hati. "Bertolak belakang dengan apa yang dikatakan banyak organisasi kesehatan kepada kami selama bertahun-tahun, minyak biji industri bukanlah makanan sehat," kata Kresser.
Baca Juga : Ini Cara Terbaik Rasakan Manfaat Minyak Kelapa, 'Makanan Super' yang Ampuh Tingkatkan Kesehatan Mulut
Konsumsi minyak tersebut dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk asma, penyakit autoimun, kognisi dan kesehatan mental, diabetes, obesitas, penyakit jantung, infertilitas, degenerasi makula, dan osteoartritis.