Advertorial
Intisari-online.com - Jika berbicara mengenai burung paling berbahaya, mungkin Anda akan berpikir mengenai burung elang atau burung condor.
Dengan kemampuannya menyerang mangsa dan ukurannya yang besar dua burung ini rasanya mungkin cukup untuk menyerang manusia.
Meski demikian, ternyata di dunia ini masih ada burung yang dianggap jauh lebih berbahaya dan lebih mematikan dari kedua burung di atas.
Ia adalah Kasuari, burung yang juga banyak di jumpai di Papua Indonesia ini, ternyata menjadi burung paling mematikan di dunia.
Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!
Menurut Daily Mirror pada Minggu (14/4/2019), dikisahkan ada seorang pria asal Florida yang telah dibunuh oleh hewan ini.
Pria berusia 75 tahun, ini jatuh di kandang kasuari saat memberi makan, akibatnya dia dianiaya hingga tewas oleh burung tersebut.
Kasuari merupakan burung besar yang tidak bisa terbang, dan berasal dari hutan tropis Papua dan Australia bagian timur laut.
Burung ini mampu membunuh manusia dan hewan lainnya, dengan merobek dagingnya menggunakan cakar mereka.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
Pria asal Florida As yang diketahui bernama Marvin Hajos ini, dianiaya pada pukul 10 pagi.
Letnan Brett Rhodenizer, dari Kantor Sheriff, Alachua mengatakan, "Sayangnya, dia tidak selamat dari luka-luka setelah dibawa ke rumah sakit."
"Kami sedang melakukan penyelidikan, untuk memastikan bahwa ini adalah kecelakaan tragis bagi seorang pria dan keluarganya," tambahnya.
Burung ini dilaporkan dipelihara sebagai properti sebagai hewan peliharaan, namun sejak insiden itu diamankan oleh polisi.
Kasuari tidak diperdagangkan sebagai hewan yang disembelih, tetapi di Amerika boleh dipelihara sebagai hewan koleksi.
Tinggi burung ini bisa mencapai 6 kaki, dan digambarkan sebagai burung paling berbahanya di dunia karena cakarnya seperti belati, oleh Kebun Binatang San Diego.
Organisasi ini mengatakan, "Kasuari dapat memotong predator atau ancaman potensial lain dengan satu tendangan cepat."
"Kakinya yang kuat membantu kasuari berlari hingga 31 mph melalui semak-semak, dan hutan yang lebat," tambahnya.
Baca Juga : Ketika Ilmuwan China Ciptakan Monyet dengan Genetik Manusia, Inilah yang Terjadi