Advertorial
Intisari-online.com - Monyet merupakan salah satu hewan yang dianggap paling mirip dengan manusia.
Bahkan dalam teori evolusi yang dipaparkan oleh Charles Darwin, mengatakan bahwa nenek moyang manusia sebenarnya adalah kera.
Terlepas dari kenyataan benar atau tidaknya, sebuah percobaan ilmiah yang menggunakan obyek manusia dan kera baru-baru ini juga terjadi.
Seperti dilansir dari Daily Mirror, pada Jumat (12/4/2019), para ilmuwan China berhasil menciptakan monyet jenis baru yang ditanami gen manusia.
Baca Juga : Kasihan, Monyet Ini Disingkirkan Kawanannya Gara-gara Disiram Cat Merah oleh Orang Iseng
Bahkan, hal itu menunjukkan hewan ini menjadi lebih cerdas dan sedikit mirip dengan manusia.
Alhasil, kontroversi ini telah memicu kemarahan dunia, karena sebelumnya China juga pernah membuat bayi dengan gen yang diedit.
Ilmuwan dunia, dan ahli genetika Universitas Coloradi, Jacquelin Glover, mengecam percobaan itu dan dianggap 'memanusiakan' binatang buas.
Namun, peneliti utama Su Bing dari Institut Ilmu Hewan Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok Kunming menepisnya, dan menyebut tes monyet berguna untuk merawat otak manusia.
Baca Juga : Ketika Sekelompok Monyet 'Meneror' Pasien Rumah Sakit dan Membuat Mereka Ketakutan Selama 3 Bulan
Dijelaskan bahwa, percobaan ini ditinjau oleh dewan etika universitas dan telah mengikuti praktik ilmiah terbaik China dan internasional.
Serta standart hak-hak hewan Internasional.
"Dalam jangka panjang, penelitian dasar seperti itu juga akan memberikan informasi berharga untuk analisis etiologi dan pengobatan penyakit manusia, seperti autisme yang disebabkan perkembangan otak yang tidak normal," kata Su Bing pada CNN.
Analisis perilaku dan fisiologi monyet menunjukkan bahwa mereka berkembang dengan cara yang mirip manusia.
Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!
Dengan ingatan jangka pendek yang lebih baik dan waktu reaksi yang lebih cepat.
Dalam film Planet Kera, primata juga mengembangkan lebih banyak otak mirip manusia, yang memungkinkan mereka menghancurkan peradaban manusia.
Perdebatan tentang etika pengeditan gen pada hewan dan manusia mungkin berpotensi menyebabkan bahaya dan bencana, yang berkecamuk sejak lama dalam komunitas ilmiah.
Hanya enam bulan lalu, ilmuwan china telah menghasilkan manusia pertama yang lahir dengan genom yang diedit juga menyebabkan kemarahan ilmuwan dunia.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
Apa yang disebut 'peneliti kejam' mengatakan ia menggunakan teknik penyuntingan gen untuk mengubah gen pada embrio manusia sebelum menanamkannya ke dalam rahim seorang wanita.
Dr He Jiankui mempresentasikan temuannya pada November 2018 di KTT Internasional Kedua tentang Pengeditan Genom Manusia di Universitas Hong Kong.
Dia banyak dikritik karena melanggar berbagai norma dan pedoman ilmiah dan etika yang berbeda.