Intisari-Online.com - Inggris memang telah meninggalkan Zimbabwe hampir empat dekade yang lalu, namun tradisi pemakaian rambut palsu mereka masih dikenakan dengan bangga di pengadilan Zimbabwe.
Bahkan, tradisi ini masih berlangsung setelah Zimbabwe menghadapi kesulitan ekonomi seperti saat ini.
Hampir dua pertiga penduduk Zimbabwe hidup di bawah garis kemiskinan, sehingga tradisi itu memicu kemarahan ketika otoritas hukum negara itu dilaporkan memesan wig bernilai ribuan dolar untuk hakim senior.
Baca Juga : Senjata Pasukan Terakota Berusia 2000 Tahun Tetap Awet, Ilmuwan Kini Ungkap Misterinya
Dilansir dari Elite Readers pada Senin (8/4/2019). menurut penyelidikan yang dilakukan oleh Zimbabwe Independen, Komisi Layanan Yudisial (JSC) memerintahkan pengadaan 64 wig dari Stanley Ley Legal Outfitters yang eksklusif dan mahal di London.
Toko tersebut menjual wig dengan harga mencapai 2.000 poundsterling (sekitar Rp37 juta) per buah. Jika ditotal, 64 wig tersebut menghabiskan biaya sekitar Rp2,3 miliar.
Di Zimbabwe, beberapa hakim senior berpendapat bahwa wig itu penting untuk menjaga tradisi dan profesionalisme.
Tetapi, banyak yang mengatakan bahwa argumen tersebut sangat cacat.
Baca Juga : Manfaat Jamur Yang Belum Banyak Diketahui, Ternyata Bisa Cegah Gangguan Fungsi Otak
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR