Advertorial
Intisari-Online.com - Para ilmuwan telah menemukan mengapa fenomena 'telinga visual' membuat beberapa orang mendengar animasi gif yang diam.
Sebuah studi baru menunjukkan 'efek seperti synaesthesia' yang disebabkan oleh gangguan antara area otak yang bertanggung jawab untuk memproses penglihatan dan suara.
Biasanya, dua bagian otak kita ini tidak bekerja bersama.
Tetapi, mereka dapat 'bekerja sama' pada roang yang dapat mendengar gambar diam berkat respon pendengaran yang ditimbulkan secara visual, yang juga dikenal sebagai VEAR atau telinga visual.
Dilansir dari Metro pada Kamis (28/3), Para peneliti dari City University di London menemukan bahwa musisi lebih mungkin mengalami telinga visual karena kebiasaan mereka dapat meningkatkan perhatian bersama pada suara musik dan melihat gerakan terkoordinasi dari konduktor atau musisi lain.
Dr Elliot Freeman, peneliti uatama studi ini dan dosen senior bidang psikologi di universitas mengatakan, "Kami sudah tahu bahwa beberapa orang mendengar apa yang mereka lihat.
Lampu indikator mobil, lampu neon toko yang berkedip, dan gerakan orang saat berjalan semua dapat memicu sensasi pendengaran.
Baca Juga : Kisah Dramatis Seorang Pria yang Terjebak di Laut Kedalaman 30 Meter Selama 2,5 hari dengan Puluhan Mayat
"Studi terbaru kami mengungkapkan perbedaan individu yang terjadi secara normal dalam cara indera penglihatan dan pendengaran kita berinteraksi.
"Kami menemukan bahwa orang-orang dengan 'telinga visual' dapat menggunakan kedua indera bersama untuk melihat dan juga mendengar gerakan yang tak bersuara, sedanglan bagi orang lain, pendengaran terhambat ketika menonton urutan visual seperti itu."
Orang yang mengalamisynaesthesia sering mengatakan mereka mendapatkan indera warna dari musik, huruf atau angka.
Telinga visual tampaknya menjadi bentuk paling umum dari synaesthesia, dengan sebanyak 20 persen orang melaporkan beberapa pengalaman tentang itu dibandingkan dengan 4,4 persen untuk jenis lain.
Baca Juga : Bibir Kering dan Pecah-pecah? Coba 7 Cara dengan Obat Rumahan Berikut Ini!
Untuk memahami fenomena ini, para peneliti menerapkan arus listrik yang lemah ke kulit kepala peserta menggunakan teknik yang disebutTranscranial Alternating Current Stimulation (tACS).
Ini memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi bagaimana bagian visual dan pendengaran dari otak berinteraksi.
Para peneliti menemukan bahwa merangsang area otak pendengaran secara signifikan mengurangi kinerja pendengaran tetapi meningkatkan kinerja visual pada orang yang tidak memiliki telinga visual.
Ini juga berlaku secara terbalik, dengan stimulasi area yang bertanggung jawab untuk mengurangi kemampuan mendengar peserta.
Hasilnya menunjukkan bahwa area otak yang bertanggung jawab untuk dua indera menghambat kinerja masing-masing.
Baca Juga : Disebut Memiliki Paras Cantik Layaknya Artis, Gadis Penjual Ikan Ini Berikan Jawaban yang Bikin Bangga