Intisari-Online.com - Ribuan katak beracun telah membanjiri kawasan Florida Selatan, AS.
Penyerbuan itu menimbulkan kekhawatiran tentang bahaya yang ditimbulkan.
Termasuk pada hewan peliharaan dan anak-anak.
Ribuan kodok mulai muncul di Palm Beach Gardens, sebuah kota berpenduduk 55.000, di utara Miami, dalam beberapa minggu terakhir, menurut CBS Miami.
Baca Juga : AI Super Wide-Angle Vivo V15, Abadikan Kehangatan Keluarga di Momen Terbaik
Mereka berkeliaran di kebun orang, kolam renang, trotoar dan di jalan-jalan.
"Saya hanya melihat katak dalam jumlah besar di mana-mana, mereka menutupi semua tempat di setiap incinya," kata Jenni Quasha, seorang penduduk sebagaimana dilansir pada Washington Post, Senin (25/3).
"Anda bahkan tidak bisa berjalan melalui rumput tanpa menginjak kodok-kodok itu."
"Ini bukan ratusan, ada ribuan bayi kodok kecil-kecil" kata seorang warga bernama Carollyn Rice.
Baca Juga : Tambahkan Kebaikan Oats di Menu Favoritmu dan Menangkan Hadiah Jalan-jalan ke Bangkok!
Dikabarkan bahwa kodok itu adalah kodok bufo beracun, juga dikenal sebagai kodok tebu.
Menurut University of Florida, kodok itu bukan asli Amerika Serikat, tetapi kehadiran mereka di Florida berasal dari pembebasan sekitar 100 dari penjual hewan peliharaan di bandara Miami pada tahun 1955.
Kodok bufo mengeluarkan zat beracun dari kepala mereka ketika merasa terancam.
Baca Juga : Memelihara Ayam di Rumah Sama Saja dengan 'Memelihara' Bom Waktu dengan Kekuatan Mematikan
Ini dapat membakar mata, mengiritasi kulit dan menimbulkan bahaya serius bagi kucing dan anjing jika kodok termakan.
Komisi Konservasi Ikan dan Satwa Liar Florida tidak membalas permintaan komentar.
Mark Holladay, teknisi utama Toad Busters, mengatakan kepada CBS Miami bahwa hujan lebat di daerah itu dan musim dingin yang lebih hangat menghadirkan iklim yang matang bagi amfibi untuk berkembang biak.
Baca Juga : Nikahi Kakek 73 Tahun, Wanita Ini Merasa Sangat Menyesal dan Memilih Bercerai karena Merasa Janggal
Dia mengatakan kodok itu berasal dari sebuah danau di sana.
Lebih jauh, dia memperingatkan warga untuk menjauhkan hewan peliharaan dan anak-anak dari mereka.
"Jika hewan peliharaan menelan terlalu banyak dari mereka, bahkan pada ukuran kecil itu, itu akan menyebabkan masalah," katanya.
Untuk sementara, peraturan juga dibuat antara lain agar tak ada yang berenang di kolam renang atau bermain di alam bebas.
"Kita hanya bisa berharap dan memikirkan sesuatu untuk mengakhiri bencana ini," pungkasnya.