Advertorial

Kisah Ibu yang Ingin Anaknya Jalani Suntik Mati, Ternyata Ada Alasan Mengharukan Dibaliknya

Intisari Online
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Barbara ingin agar putranya, Troy Thornton, menjalani suntik mati di Australia, dekat dengan sanak keluarga.
Barbara ingin agar putranya, Troy Thornton, menjalani suntik mati di Australia, dekat dengan sanak keluarga.

Intisari-Online.com – Bagi seorang ibu, anaknya adalah segalanya.

Tak heran, banyak ibu yang rela melakukan segalanya untuk anak mereka.

Namun bagaimana jika ada seorang ibu yang ingin anaknya menjalani suntik mati?

Ya, suntik mati. Yang artinya ia ingin anaknya meninggal.

Baca Juga : Capai Rp2,8 Miliar, Harga Tas Syahrini Saat Bulan Madu Bisa Beli 10 Rumah di Solo Lho

Inilah yang terjadi di Australia.

Di mana seorang ibu mengajukan permohonan yang memilukan kepada pemerintah Australia.

Ia meminta agar putranya dapat melakukan proses eutanasia di Australia dan tak perlu jauh-jauh pergi ke Swiss.

Eutanasia sendiri merupakan tindakan sengaja untuk mengakhiri hidup dengan cara yang relatif cepat dan tanpa rasa sakit, untuk alasan kemanusiaan.

MangutipNewscom.au pada Senin (25/3/2019), sang ibu yang bernama Barbara Thornton (54), mendesak para politisi Australia untuk melegalkan eutanasia di negaranya.

Barbara ingin agar putranya, Troy Thornton, menjalani suntik mati dengan mendapatkan eutanasia di Australia, dekat dengan sanak keluarga.

Troy sendiri kini sudah meninggal dunia setelah mendapat suntikan mematikan di klinik euthanasia di Swiss, beberapa waktu lalu.

Diketahui Troy memiliki masalah pada sistem atrofi dan gangguan neurodegeneratif progresif yang membuatnya perlahan-lahan menjadi lumpuh.

Troy bahkan pernah mengatakan bahwa ia akan menjadi 'sayuran' karena penyakitnya.

Baca Juga : Ketika Daging Tikus Jadi Makanan Sehari-hari di Vietnam, Bahkan Harganya Lebih Mahal dari Daging Ayam

"Pertama kamu tidak bisa berenang, lalu kamu tidak bisa berlari, berjalan, menendang kaki dengan anak-anakmu, kamu tidak bisa berselancar, mengemudi.”

“Lalu kamu akhirnya menjadi sayuran," kata Troy saat masih hidup.

Sampai saat ini, tidak ada pengobatan yang tersedia untuk masalah yang diderita Troy dan tidak ada harapan bagi pasien seperti Troy untuk pulih.

Di Australia sendiri, negara bagian Victoria menjadi lokasi pertama yang melegalkan suntik mati berupa eutanasia,

Meski begitu, Troy dianggap tidak memenuhi syarat untuk menjalani proses tersebut.

Syarat utama untuk proses kematian sukarela di Victoria adalah bahwa penyakit pasien harus pada tahap terminal.

Sementara pada kasus Troy, keluarganya tidak dapat menemukan dua dokter yang bersedia mengatakan dengan pasti bahwa Troy akan meninggal dalam waktu 12 bulan ke depan.

Ini juga menjadi alasan mengapa Troy dan keluarga harus terbang ke Swiss, jauh dari teman-teman dan keluarganya, untuk mengakhiri penderitaan yang Troy derita lewat suntik mati.

"Pasti ada sesuatu yang bisa dilakukan tentang ini.”

“Saya harap ini menjadi warisannya.”

“Saya akan bangga akan hal itu dan mudah-mudahan suatu hari nanti akan berlalu dan orang-orang tidak akan melakukan perjalanan jauh," kata ibunda Troy kepada mediaThe Age. (Soesanti Harini Hartono)

(Artikel ini sudah tayang di health.grid.id dengan judul “Tak Tahan Melihat Penderitaanya, Ibu Ini Minta Si Anak Segera Menjalani Suntik Mati”)

Baca Juga : Kisah Para Relawan yang Memandikan 47 Jenazah Korban Penembakan di Selandia Baru, Tidak Tidur Selama 3 Hari

Artikel Terkait