Intisari-Online.com - Gagal ginjal disebabkan oleh tidak berjalannya fungsi ginjal sebagaimana mestinya.
Penderita gagal ginjal perlu memerhatikan pola makan karena pola makan untuk penderita gagal ginjal harus selaras dengan pengobatan yang sedang dilakukan.
Di lain sisi, memperhatikan pola makan untuk penderita gagal ginjal berfungsi untuk menghindari kemungkinan komplikasi serius.
Melansir dari Dr. Axe, gagal ginjal adalah suatu kondisi yang di mana ginjal seseorang secara tiba-tiba berhenti berfungsi seperti seharusnya.
Baca Juga : Ketika Daging Tikus Jadi Makanan Sehari-hari di Vietnam, Bahkan Harganya Lebih Mahal dari Daging Ayam
Beberapa orang dengan masalah ginjal atau gagal ginjal tidak akan mengalami gejala yang jelas.
Gejala penyakit ginjal cenderung memburuk seiring waktu dan dapat mulai dengan tanda-tanda, yaitu mual, muntah, dan tidak napsu makan, letih dan lelah, gangguan tidur, pembengkakan, urin yang berubah, keram, sakit dada, sulit bernapas, dan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Sementara gejala yang ditimbulkan bila kita mengalami gagal ginjal diantaranya
- Nyeri yang terasa seperti berdenyut atau nyeri di bawah tulang rusuk atau di punggung atau perut
- Memproduksi urin lebih sedikit dari biasanya atau terkadang tidak sama sekali
- Sering buang air kecil, kadang-kadang dengan darah atau perubahan warna lainnya
- Retensi cairan dan pembengkakan karena ketidakseimbangan elektrolit, terutama di ekstremitas bawah, seperti kaki, pergelangan kaki atau kaki.
- Wajah dan mata juga bisa terlihat bengkak
- Gangguan pencernaan, mual, kehilangan napsu makan dan terkadang muntah
- Tekanan darah tinggi
- Kognitif dan perubahan mood, sebagian besar disebabkan oleh pergeseran kadar elektrolit dan dehidrasi (kebingungan, sulit tidur, gelisah, lelah, sulit berkonsentrasi, dan kabut otak)
Selain itu terdapat faktor risiko yang menyebabkan penyakit ginjal atau gagal ginjal yaitu riwayat diabetes, anemia, tekanan darah tinggi, penyakit jantung atau gagal jantung, mengonsumsi makanan tidak sehat, obesitas, lansia, memiliki riwayat penyakit prostat, dsb.
Baca Juga : Kisah Para Relawan yang Memandikan 47 Jenazah Korban Penembakan di Selandia Baru, Tidak Tidur Selama 3 Hari
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR