Advertorial

Dapat Melihat Hal-Hal yang Tidak Dilihat Orang Lain? 4 Hal Ini Bisa Jadi Alasannya..

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Masrurroh Ummu Kulsum

Tim Redaksi

Penglihatan adalah sesuatu yang berhubungan dengan kemampuan sebagian dari kita. Apa sebenarnya yang menyebabkannya?
Penglihatan adalah sesuatu yang berhubungan dengan kemampuan sebagian dari kita. Apa sebenarnya yang menyebabkannya?

Intisari-Online.com - Penglihatan adalah sesuatu yang berhubungan dengan kemampuan sebagian dari kita.

Itu bisa jadi hal-hal yang berhubungan dengan masa lalu atau masa kini atau kadang-kadang sesuatu yang tidak biasa yang tampaknya tidak berhubungan sama sekali.

Namun, bagi beberapa orang, penglihatan seperti itu tampak lebih dari sekadar khayalan.

Meskipun seseorang yang menghadapi kejadian seperti itu mungkin dipandang sebagai orang yang sakit mental, secara medis penglihatan seperti itu akan disebut sebagai halusinasi.

Baca Juga : Benarkah Tidak Memakai Celana Dalam Justru Lebih Sehat?

Apa itu Halusinasi?

Bukan hanya melihat hal-hal yang tidak nyata atau ada; ada jauh lebih dalam kapan dan apa yang orang berhalusinasi.

Orang yang berhalusinasi, bahkan bisa menyentuh dan mencium hal-hal yang tidak ada dalam kenyataan.

Penyakit mental seperti skizofrenia atau masalah saraf seperti penyakit Parkinson adalah penyebab utama terjadinya halusinasi.

Baca Juga : Ranavalona I, Ratu 'Gila' nan Brutal dari Madagaskar yang Masih Menewaskan Orang pada Hari Pemakamannya

Halusinasi taktil terjadi ketika Anda mulai merasakan hal-hal yang tidak benar-benar terjadi, misalnya seperti seseorang yang menggelitik Anda.

Dilansir dari Boldsky, berikut 5 penyebab halusinasi yang harus Anda ketahui:

1. Alkohol

Gangguan psikotik yang diinduksi alkohol cukup umum terjadi.

Baca Juga : Bayi Ngeces Bukan karena Ngidam Ibu yang Tak 'Keturutan', Justru Punya Manfaat Luar Biasa

Salah satu efek dari ini adalah halusinasi.

Alkohol, yang dianggap zat memabukkan dikaitkan dengan kondisi mental yang dikenal sebagai psikosis.

Ini ditandai dengan persepsi yang mengarah pada halusinasi dan delusi.

2. Obat-obatan

Baca Juga : Gemuk Itu Seperti Penyakit Menular: Anda akan Gemuk Jika Dikelilingi Orang Gemuk

Obat-obatan tertentu dikatakan memiliki efek samping seperti terjadinya halusinasi.

Terutama obat-obatan psikiatris seperti haloperidol, olanzapine dan quetiapine cenderung menyebabkan halusinasi.

Beberapa obat pengontrol kejang mungkin juga membuat seseorang mengalami hal-hal yang tidak nyata.

Bukan hanya obat rekreasional, halusinasi juga dapat disebabkan oleh obat yang diresepkan untuk mengobati depresi.

Baca Juga : Suku Lingon, 'Bule' Asli Indonesia dengan Mata Biru yang Keberadaannya Misterius

3. Migrain

Salah satu bentuk sakit kepala kronis yang umum, migrain telah dikaitkan dengan terjadinya halusinasi juga.

Orang biasanya cenderung mengalami halusinasi visual ketika berada di bawah pengaruh serangan migrain.

4. Demensia

Baca Juga : Bukan Lemah Jantung, Ini Kondisi Ketika Telapak Tangan Anda Selalu Basah Karena Berkeringat

Halusinasi sering terjadi pada beberapa bentuk demensia tertentu.

Penyakit Parkinson demensia dan Lewy body demensia memang menyebabkan halusinasi.

Persepsi yang salah tersebut disebabkan oleh perubahan pada otak yang disebabkan oleh terjadinya gangguan tersebut.

Hal-hal aneh seperti melihat serangga merayapi seluruh atau melihat wajah orang yang sudah meninggal adalah beberapa hal yang mungkin dialami seseorang ketika berhalusinasi.

Baca Juga : Ini 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui, Bisa Tingkatkan Fungsi Otak Juga Lho!

5. Tumor otak

Bergantung pada lokasi, ukuran, dan jenis tumor otak, seseorang dapat mulai berhalusinasi.

Mungkin ada berbagai macam halusinasi yang terjadi.

Jika berada di bagian yang mengendalikan penglihatan, maka orang tersebut mungkin mulai melihat hal-hal yang tidak ada.

Bentuk dan bintik-bintik cahaya bisa dilihat.

Tumor otak juga dapat menyebabkan halusinasi rasa dan bau.

Diagnosis medis yang diikuti oleh perawatan sangat penting untuk kondisi yang menyebabkan halusinasi.

Baca Juga : Anak Kedua Lebih Sulit Diatur Dibandingkan Anak Pertama, Benarkah?

Artikel Terkait