Advertorial
Intisari-Online.com – Penelitian baru yang diterbitkan dalam Britis Journal of Cancer menunjukkan bahwa riwayat seseorang dengan masalah kesehatan mental dapat meningkatkan risiko kematian akibat kanker setelah didiagnosis.
Kesehatan mental dapat memainkan peran kunci dalam pandangan seseorang yang baru saja menerima diagnosis kanker.
Meskipun tingkat kematian akibat kanker telah “menurun” selama 20 tahun terakhir, namun angka itu tetap menjadi penyebab kematian nomor dua di seluruh dunia. Di seluruh dunia, sekitar 1 dari 6 kematian disebabkan oleh kanker.
Baca Juga : Inilah Alasan Mengapa Berciuman Bermanfaat Bagi Kesehatan Mental dan Fisik
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa hampir sepertiga dari kematian terkait kanker disebabkan oleh faktor risiko atau perilaku yang dapat dimodifikasi.
Perilaku ini termasuk tidak cukup berolahraga, merokok, minum, atau tidak cukup makan buah dan sayuran.
Namun, penelitian baru menambahkan faktor penting lain ke dalam daftar hal-hal yang dapat mempengaruhi pandangan seseorang begitu mereka menerima diagnosis kanker,yaitu kesehatan mental.
Baca Juga : Apakah Bakteri Usus Dapat Mempengaruhi Kesehatan Mental Kita?
Para peneliti yang dipimpin oleh Zachary Klaassen, yang merupakan asisten profesor dan ahli onkologi urologis di Pusat Kanker Georgia di Augusta, mulai untuk memeriksa apakah diagnosis psikiatris formal memengaruhi tingkat kelangsungan hidup kanker.
Klaassen dan rekannya memeriksa catatan lebih dari 675.000 orang yang telah menerima diagnosis kanker.
Para responden adalah semua orang dewasa dan menerima diagnosa mereka antara tahun 1997 dan 2014.
Baca Juga : Gigi Goyang Tanda Kanker Jaringan Saraf, Gadis Ini Berhasil Sembuh Berkat Deteksi Dini
Secara khusus, peserta studi telah menerima diagnosis satu dari 10 jenis kanker yang paling umum: kanker prostat, kanker payudara, kanker paru-paru, kanker ginjal, kanker kandung kemih, kanker kolorektal, melanoma, kanker endometrium, kanker tiroid, atau kanker mulut.
Hampir 50 persen dari orang-orang ini menjalani evaluasi psikiatri sebagai pasien rawat jalan, sekitar 7.900 dari mereka menerima bantuan psikiatrik yang mendesak, dan lebih dari 4.000 dirawat di rumah sakit karena masalah kesehatan mental dalam 5 tahun menjelang diagnosis kanker mereka.
Penelitian ini menemukan bahwa risiko kematian terkait kanker meningkat seiring dengan tingkat bantuan psikiatrik yang dibutuhkan dan diterima oleh orang-orang ini.
Baca Juga : Ini 6 Gejala Kanker Usus Besar, Jangan Pernah Diabaikan!
Lebih spesifik lagi:
Baca Juga : Orang Tua Ini Biarkan Anaknya Bolos Sekolah Demi Kesehatan Mental, Benarkah Cara Tersebut?
Namun, penulis utama mempertimbangkan beberapa mekanisme potensial yang mungkin mendasari temuan.
Klaassen berpikir bahwa tekanan psikologis yang sering menyertai kondisi kesehatan mental dapat memengaruhi mekanisme pertahanan alami tubuh.
"Kami pikir ini berarti kesehatan mental dapat memainkan peran yang lebih besar dalam hasil kanker daripada yang diperkirakan sebelumnya," katanya.
Depresi dan stres berat dapat mempengaruhi sistem pengawasan kekebalan tubuh kita, secara efektif menghambat kemampuan untuk mendeteksi dan melawan kanker.
Riwayat psikiatrik juga harus menjadi tanda bahaya bagi semua dokte rdan perawat yang merawat pasien kanker.
Sangat penting untuk mengawasi pasien dengan memastikan bahwa mereka menerima perawatan sebaik mungkin dan ditindaklanjuti jika soal kanker ini tidak terjawab.
Menurut National Institutes of Mental Health, hampir 1 dari 5 orang dewasa AS (44,7 juta orang) saat ini hidup dengan kondisi kesehatan mental.
Baca Juga : Anda Menyukai yang Manis-manis? Ini Dampak Gula Terhadap Kesehatan Mental