Namun, kita bisa mengatasinya dengan menambah asupan air atau mengurangi asupan protein.
Sakit kepala
Dehidrasi dapat menyebabkan sakit kepala. Jadi, sebaiknya kita berhati-hati dalam mengonsumsi protein dan memperbanyak asupan air untuk tubuh.
Baca Juga : 6 Manfaat Kesehatan Mengejutkan dari Makan Terong, Salah Satunya Mencegah Sembelit
Efek samping lain dari mengonsumsi protein berlebihan dan membatasi karbohidrat adalah kurangnya serat dalam tubuh.
Kekurangan serat menyebabkan masalah usus seperti sembelit, kembung dan ketidakseimbangan bakteri di usus yang mendatangkan masalah pada pencernaan.
Tubuh mudah lesu
Gejala ini dikenal dengan "keto flu". Saat kita mengonsumsi makanan tinggi protein, kita mungkin akan merasa lesu.
Baca Juga : Mudah Lesu dan Bau Mulut? Hati-hati, Salah Satu Ciri Tubuh yang Banyak Menyimpan Racun!
Protein memang membuat kita merasa kenyang lebih lama dari karbohidrat. Namun, terlalu banyak mengonsumsinya justru membuat berat badan meningkat.
Pada dasarnya, karbohidrat sangat mudah dicerna, menyebabkan lonjakan insulin dan penambahan berat badan.
Kelebihan protein akan memicu proses glukoneogenesis yang dilakukan tubuh untuk memecah protein, dapat menyebabkan fluktuasi kadar kortisol, membuat kita mudah merasa lelah.
Namun, gejala tersebut juga bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti adanya penyakit tertentu atau faktor gaya hidup yang salah.
Baca Juga : Protein Mana yang Lebih Efektif Untuk Diet, Nabati atau Hewani?
Lemak sehat dapat menyeimbangkan gula darah dan membantu mengatasi kelelahan terkait dengan diet rendah karbohidrat. (Ariska Puspita Anggraini)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bau Mulut hingga Sembelit, Ini 6 Akibat Kebanyakan Protein".
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR