Advertorial
Intisari-online.com - Banyak orang berpikir melakukan latihan dengan para profesional di pusat kebugaran adalah cara jitu untuk menurunkan berat badan.
Namun, kesuksesan Pria Kanada, Logan Chapman yang menurunkan berat badan hingga 45 kilogram seakan meruntuhkan kepercayaan tersebut.
Chapman adalah pribadi yang membenci diet dan gym. Ia juga seseorang yang fobia akan ketinggian.
Nah, cara pengalaman dirinya dalam menurunkan berat badan ini patut ditiru oleh mereka yang tak punya waktu untuk pergi ke gym, atau tak mau pusing memikirkan berbagai pola diet.
Baca Juga : Diet Jahe, Cara Mudah untuk Turunkan 2-4 Kilogram dalam Seminggu
"Saya merasa hidup saya mungkin sangat mirip dengan banyak orang lain yang berjuang melawan kenaikan berat badan," kata Chapman.
"Saya penggemar berat makan yang sangat tidak sehat dan bukan penggemar olahraga," tambahnya.
Ia terbiasa menjalani gaya hidup tak sehat seperti begadang sepanjang malam demi video game, dan sering mengonsumsi makanan dan minuman kaleng.
Pria asal Ontario ini juga kerap mengonsumsi makanan dalam porsi besar pada jam dua pagi.
Tidak ada momen khusus yang membuatnya tiba-tiba berniat untuk menurunkan berat badan.
Tapi, satu hal yang menonjol dalam pikiran Chapman adalah ketika dia menimbang bobot tubuhnya dan hampir mencapai 136 kilogram.
Berat badan yang melonjak tajam berhasil menyadarkannya. Ia menyadari, memiliki tinggi badan 162,4 centimeter dengan berat badan 136 kilogram lebih adalah hal tak rasional.
"Saya rasa, berat badan hingga 136 kilogram adalah hal yang tak masuk akal," ucap dia. Pada saat yang sama, Chapman melihat seorang teman baiknya juga mulai menerapkan gaya hidup sehat.
Teman baiknya itu mulai menerapkan pola makan lebih baik dan berolahraga lebih banyak. Alhasil, dan dalam waktu singkat, kawannya itu berhasil menurunkan berat badan hingga 22 kilogram.
"Saya pikir, 'wow, menurunkan berat badan bukanlah tugas yang mustahil, itu hanya membutuhkan dedikasi,'" kata dia.
Langkah pertama Chapman adalah menghentikan konsumsi makanan kaleng, termasuk hobi minum soda dan makanan instan. Hanya dalam waktu singkat, ia berhasil menurunkan berat badan hingga 4,5 kilogram.
Langkah kedua yang ia lakukan adalah menghindari makan dalam porsi besar di tengah malam, yang menurut dia adalah proses yang lebih sulit.
Namun, tantangan terbesarnya adalah ketika ia memutuskan untuk berolahraga di gym demi mempercepat penurunan berat badannya.
"Itu adalah skenario mimpi buruk yang menakutkan bagi seseorang seperti saya yang lebih memilih duduk diam dan tidak berada di dekat orang-orang," kata Chapman.
Setelah beberapa kali memaksa dirinya berolahraga di gym, Chapman perlahan mulai menyadari jika ia benar-benar tak menyukainya.
Jadi, tantangan Chapman selanjutnya adalah mencari tahu bagaimana melanjutkan penurunan berat badan tanpa berolahraga di gym. Sang istri pun menyarankan dia untuk melakukan diet keto.
Baca Juga : Ups, Diet Keto Ternyata Bisa Mempengaruhi Napas dan Bau Badan
Ia kemudian mulai menerapkan diet rendah karbohidrat yang membuatnya makan lebih banyak protein dan lemak. Setelah itu, Champam mulai melakukan rutinitas lari kecil, yang membuatnya tak perlu lagi berolahraha di gym, namun tetap aktif berolahraga.
Dalam satu tahun, berat badannya turun hingga 22 kilogram. "Ini adalah pertama kalinya saya bisa melihat di cermin atau foto lama dan benar-benar memperhatikan saya telah langsing," kata dia.
Chapman merasa sangat senang dan bangga ia berhasil menurunkan berat badannya dan mampu melihat hasilnya.
Meski begitu, Chapman masih harus menempuh jalan yang panjang untuk mengatasi hobinya mengonsumsi makanan tak sehat.
Keto adalah langkah pertama yang benar-benar membantunya mengatur pola makan sehat.
Namun, saat ia mulai menerapkan diet keto, ia merasa sulit untuk menikmati makanan favoritnya. "Saya tidak makan terlalu banyak, tetapi saya juga tidak melakukan diet tertentu," kata dia.
Chapman ingin hidup sehat. Tapi, ia tidak ingin berhenti mengonsumsi semua makanan yang disukainya. "Jadi, saya terus berolahraga dan menambahkan waktu ekstra dalam berolahraga atau makan dalam porsi lebih kecil ketika di malam harinya saya mengonsumsi pizza," ujar dia.
Pola pikir yang diterapkan Chapman sukses membuatnya meraih berat badan impian. "Saya terus menurunkan berat badan secara perlahan selama beberapa tahun ke depan," ucapnya.
Meskipun hasilnya melambat, berat badan Chapman kini hanya 87 kilogram. Dengan kata lain, ia berhasil menurunkan berat badan hingga 47 kilogram, sejak ia mengalami lonjakan berat badan yang hebat itu.
Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Chapman mengatakan dia bisa pergi ke toko mana pun dan menemukan pakaian yang pas.
Kepercayaan dirinya meningkat, yang berdampak positif pada hampir setiap aspek kehidupannya. "Berusaha menurunkan berat badan juga telah memberi saya semacam dorongan yang tidak saya miliki sebelumnya," katanya. (Ariska Puspita Anggraini)
Baca Juga : Ini Dia Penyebab Seseorang Tetap Tak Bisa Gemuk Meski Sudah Makan Banyak
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Pria "Pembenci" Diet dan Gym yang Turunkan Berat Badan 45 Kg".