Deteksi dini bisa sembuh
Prademensia atau mild cognitive impairment (MCI) adalah titik krusial deteksi demensia.
Apabila gejala demensia terdeteksi di masa pramedemensia, maka penanganan dan pencegahan masih bisa dilakukan.
Tetapi, lewat dari masa prademensia, alias sudah masuk tahap demensia, sayang sekali tidak ada kata sembuh bagi si penderita.
Hal yang bisa dilakukan adalah pemberian obat demensia untuk memperlambat progres penurunan fungsi kognitif.
Baca Juga : Sering Lupa Meletakkan Barang di Mana? Awas, Itu Adalah 1 dari 10 Gejala Demensia
Cek fungsi otak
Mengenali masa prademensia sebagai deteksi dini demensia dapat diketahui melalui cek fungsi otak.
“Kita rutin cek kesehatan, tetapi jarang memeriksakan fungsi otak, padahal sangat penting dilakukan,” kata Gea menganjurkan.
Dalam proses cek fungsi otak melalui MRI, akan terlihat pusat memori yang bernama hippocampus.
Apabila seseorang mengalami penyusutan otak di bagian itu, maka ia dicurigai mengalami demensia.
Baca Juga : Penelitian Ungkap Bahwa Menikah Bisa Kurangi Risiko Demensia, Ini Alasannya
Selain itu, dalam pemeriksaan ini, pasien akan ditanya apakah mengalami perubahan keseharian atau tidak.
Pertanyaan ini diajukan untuk melihat kecenderungan penurunan fungsi luhurnya.
Misal, apakah ia kehilangan semangat melakukan hobi, mendadak malas dan lesu, dsb.
Pemeriksaan dilanjutkan dengan melihat apakah ada kecenderungan gangguan keseimbangan atau memiliki penyakit faktor risiko.
Intervesi sejak dini saat seseorang dicurigai mengalami prademensia akan bermanfaat untuk kesembuhannya.
Apabila penanganan baru dilakukan saat sel-sel otak telah rusak, tak banyak harapan untuk normal kembali.
Source | : | Majalah Intisari |
Penulis | : | Trisna Wulandari |
Editor | : | T. Tjahjo Widyasmoro |
KOMENTAR