2. Obat-obatan
Dalam upaya membangun bangsa Jerman yang superior, Nazi memiliki banyak cara untuk mempromosikan kebijakan bidang kesehatan.
Banyak media yang mencatat bahwa Hitler dilaporkan tidak merokok dan seorang vegetarian. Namun, laporan itu dianggap janggal.
Menurut penelitian terbaru, pada 1941 dokter pribadinya, Theodor Morell, mulai menyuntiknya dengan berbagai obat, termasuk oksikodon, metamfetamin, morfin, dan bahkan kokain.
Bahkan, penggunaan narkoba dilaporkan lazim di seluruh anggota Partai Nazi. Menurut riset, tentara sering diberikan meth sebelum pertempuran.
Menjelang akhir hidupnya, Hitler sering mengalami kejang-kejang.
Beberapa orang mengaitkan ini dengan penyakit parkinson yang mempengaruhi bagian otak dan mengurangi kinerja gerak tubuh.
3. Opsir pengantar pesan
Ketika dia bunuh diri pada 1945, Hitler mengenakan medali Iron Cross First Class, yang didapat dari dinasnya dalam Perang Dunia I.
Kehormatan itu sangat penting bagi Hitler, yang telah menggambarkan dirinya sebagai pahlawan selama konflik.
Di kemiliteran, Hitler bertugas sebagai opsir pengantar pesan pasukan infanteri Resimen Bavaria XVI. Ia mendapatkan luka pertamanya di Kota Somme, Perancis pada 1916.
Pecahan Mortir membuatnya terluka dan kehilangan satu buah zakarnya.
Hitler juga pernah mengalami kebutaan temporer akibat serangan gas kloring ketika mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Baca Juga : Ini Perubahan yang Terjadi pada Tubuh Kita Setiap Tahunnya
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR