Pada bulan lalu, seorang pengemudi taksi sekaligus aktivis Vyacheslav Yegorov ditahan karena mengadakan protes tanpa izin menolak sampah dari Moskwa dibuang di dekat kota provinsinya.
Sekitar 14 aktivis lainnya juga digerebek pada hari yang sama.
Kemudian, ada 44 aksi protes dilakukan terhadap pemindahan sampah.
Dikutip dari kantor berita AFP, Rusia telah menghadapi gelombang protes selama setahun terakhir terkait pembuangan sampah Moskwa di sejumlah provinsi.
Baca Juga : Mau Tahu Berat atau Tidaknya Nama Anda? Mari Kita Cari Tahu Lewat Perhitungan Nama Ala Jawa
Pada pekan lalu, Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia perlu meningkatkan pengelolaan limbahnya, karena tempat pembuangan akhir sebelumnya bau dan berbahaya.
"Kita belum membahas apa yang disebut masalah limbah selama satu abad terakhir, artinya memang tidak pernah," katanya.
"Kita harus membentuk sistem pengelolaan limbah yang beradab dan aman," imbunnya.
Sebagian besar kota-kota Rusia tidak memiliki program daur ulang kota, meski jajak pendapat dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan sebagian besar penduduk siap untuk memilah sampah mereka.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR