Advertorial
Intisari-Online.com – Sebuah kisah haru hadir daribayiyanglahirpada minggu ke-23 dan memiliki perbandingan 1 : 1 juta kemungkinan untuk bisa hidup.
Pasangan Hanna Rose (25) dan Daniel Bownes (27) diberitahu oleh dokter bahwa kemungkinan kecilbayimereka bisa bertahan.
Bagaimana tidak, selainlahirpada minggu ke-23,bayitersebut memiliki berat sangat kecil ketikalahiryaitu 700 gram atau 0,7 kilogram.
Bayi yang berukuran tak lebih besar dari botol kecap itu pun mendapatkan beberapa penyakit seperti sepsis (sejenis infeksi) dan meningitis.
Baca Juga : 2 Orang Tewas Setelah Makan Ikan Buntal, Ini 7 Makanan Paling Berbahaya Lainnya yang Dikonsumsi Orang
Ajaibnya, setelah 26 minggu di rumah sakit, bayi yang diberi nama George ini bisa kembali ke rumah.
Hanna mengaku mulanya pesimis ketika diberitahu dokter bahwa anaknya tak bisa bertahan.
Ia pun mengira anaknya akan mati, namun keajaiban membuatnya bisa bertahan hingga bisa pulang ke rumahnya.
Selama kehamilan, Hanna mengaku memiliki pengalaman hamil seperti pada umumnya dan tak ada pengalaman penyakit yang komplek.
Namun, pada minggu ke 23 punggungnya terasa sakit dan ia hanya berpikir itu sakit punggung biasa.
"Saya berpikir itu sakit punggung biasa dan saya tak berpikir jika akan melahirkan di waktu yang lebih cepat," begitu jelasnya kepada mirror.co.ukpada Selasa (12/2/2019).
Baca Juga : 1 Keluarga di Probolinggo Keracunan Karena Makan Ikan Buntal, Tapi di Jepang Jadi Makanan Super Enak
Setelah itu, Hanna pun pergi ke dokter namun kata sang dokter sudah saatnya bayi itu lahir.
Sontak, Hanna kaget dan berpikir George tak akan bisa selamat ketika dilahirkan.
"Saya terpukul dan yakin jika George tak akan lahir dengan selamat. Saya khawatir, duniaku hancur," begitu ungkapan perasaannya ketika tahu George akan lahir di waktu yang sangat dini.
Hanna membutuhkan waktu empat hari untuk menahan sakit sebelum akhirnya George lahir pada minggu ke-23 lebih 6 hari.
Meskipun tampaknya tak mungkin, bayi kecil itu tetap dilahirkan dan setelah lahir ia langsung dibungkus dengan plastik ke dalam inkubator.
Karena pesimis, mulanya Hanna tak memberikan nama pada bayi kecilnya itu.
Sang dokter pun sempat menyarankan agar bayi tersebut jangan didaftarkan terlebih dahulu ke pihak sipil karena kemungkinan bertahan hidupnya kecil.
Setelah lahir pun Goerge memiliki kulit yang sangat rapuh dan transparan.
Setelah lahir, George diberi tindakan operasi darurat karena hatinya bengkak, karena lahir prematur, operasi itu malah menimbulkan penyakit meningitis.
Baca Juga : 2 Orang Tewas Setelah Makan Ikan Buntal, Ini 7 Makanan Paling Berbahaya Lainnya yang Dikonsumsi Orang
Karena merasa hanya keajaiban yang bisa selamatkan George, Hanna mengundang pendeta untuk memberikan doa untuk anaknya.
Ajaib, setelah diberikan doa, tekanan darah bayi itu pun meningkat.
Setelah pulang ke rumah, George harus tetap bernapas menggunakan alat bantu pernapasan.
"George memiliki penyakit paru-paru kronis sehingga tak dapat benapas tanpa menggunakan alat," begitu jelas Hanna.
Selain itu, Hanna dan Daniel mengumpulkan uang melalui GoFundMe untuk melakukan fisioterapi karena otak bagian yang mengatur gerakannya itu telah rusak.
Kini, George telah mendapatkan 20 kantong transfusi darah dan sedang menunggu operasi yang ke-7 untuk hatinya.
Hanna percaya, George akan bisa menentang dugaan semua orang tentang masa hidup anaknya itu.
"Dia (George) akan buktikan bahwa semua orang salah dan akan menentang dugaan para dokter," begitu keyakinan Hanna. (Riska Yulyana Damayanti)
(Artikel ini sudah tayang di nakita.grid.id dengan judul “Bayi Terkecil Lahir dengan Berat 0,7 Kg dan Divonis Tak Dapat Bertahan Hidup, Lihat Kisahnya yang Bikin Haru”)
Baca Juga : Ingin Persalinan Lancar? Makan Saja Kurma 1 Bulan Sebelum Melahirkan!