Advertorial
Intisari-Online.com – Apakah Anda tipe orang yang jika tidak menghabiskan makanan, maka Anda akan menaruh sisa makanan tersebut di kulkas?
Jika iya, maka ada peringatan keras soal hal ini.
Sebenarnya, apa yang Anda lakukan benar. Meletakkan sisa makanan di dalam kulkas adalah pilihan yang baik.
Karena nantinya makanan bisa Anda panaskan kembali.
Baca Juga : 6 Gedung Pencakar Langit Terbaik di Dunia, Mana Favorit Anda?
Hanya saja setiap makanan punya jangka waktu yang berbeda-beda. Ada yang bisa bertahan lebih dari sehari, ada yang tidak.
Dan jika makanan tersebut sudah Anda keluarkan dari kulkas, maka pilihannya ada dua. Makan dan habiskan, atau jika tidak dimakan, maka buanglah.
Jangan sampai Anda mengalami apa yang mahasiswa ini lakukan.
Dilansir dari metro.co.uk pada Senin (28/1/2019), ada sebuah kasus yang menjadi perhatian para peneliti dan kasus ini ditampilkan dalam US Journal of Clinical Microbiology.
Pada tahun 2008, ada seorang mahasiswa berusia 20 tahun yang bernama AJ.
AJ ditemukan tewas oleh orangtuanya setelah ada laporan dia tidak datang berkuliah di Brussels, Belgia.
Ketika sampai di kamarnya, sang putra sudah tewas.
Baca Juga : Sering Lihat Foto Aksi Bunuh Diri di Media Sosial, Gadis 14 Tahun Ini Akhiri Hidupnya Sendiri
Dalam otopsi, ditemukan AJ tewas karena keracunan makanan dan di TKP, polisi menemukan spageti sisa.
Usut punya usut, ternyata AJ makan sisa spageti.
Bukan masalah sisa spagetinya, namun fakta di mana ia sudah mengeluarkan sisa spageti tersebut dari lemari es di dapurnya.
Namun dia hanya meletakkannya selama kurang lebih lima hari di meja dapur.
Lalu dia memakan sisa spageti tersebut. Caranya dengan menghangatkannya di microwave dan memakannya sebelum pergi berolahraga.
Tetapi setengah jam kemudian, dia mengalami sakit parah dengan sakit kepala, sakit perut, dan mual.
AJ diyakini muntah selama beberapa jam dan mencoba tidur di tengah malam. Hingga akhirnya tewas.
Dari jurnal tersebut, diketahui AJ meninggal mendadak karena keracunan makanan yang disebabkan oleh bacillus cereus.
Bacillus cereus adalah bakteri pembentuk spora yang menghasilkan racun dan dapat menyebabkan muntah dan diare.
Baca Juga : 7 Tanda Pilek yang Anda Alami Bukan Sekadar Flu Biasa, Bisa Jauh Lebih Berbahaya
AJ mengobati penyakitnya seperti keracunan makanan biasa, minum banyak air.
Namun, ketika makanan itu diuji oleh National Refereance Laboratory untuk Food-borne Outbreaks, mereka menemukan bahwa makanan itu sangat beracun sehingga menyebabkan hatinya gagal berfungsi.
Dr Bernard, seorang praktisi berlisensi, menjelaskan bahwa ada banyak orang yang makan sisa spageti atau bentuk mie lainnya, yang tersisa selama satu atau dua hari danterlihat baik-baik saja.
Tapi ia memperingatkan kita untuk tetap hati-hati dengan makanan yang ditinggalkan selama lebih dari beberapa jam.
Jika makanan berbau, lebih baik membuangnya.
Baca Juga : Tunda Kemoterapi Leukemia Demi Bayinya, Ibu Ini Meninggal, Begitu Pula Bayinya