Advertorial
Intisari-Online.com – Seperti yang kita tahu, kanker merupakan salah satu penyakit mematikan di dunia.
Jika kita didiagnosis kanker, maka kita harus secepatnya menjalani perawatan.
Namun Brianna Rawlings menunda perawatan kanker walau ia telah didiagnosa menderita kanker darah atau leukemia.
Wanita berusia 19 tahun asal Sydney, Australia ini punya alasan mengapa dia menunda perawatan kankernya.
Baca Juga : Jangan Dibuang! Tinta Cumi Lebih Baik Dimakan, Ini Manfaatnya Bagi Kesehatan
Dilansir dari people.com pada Senin (28/1/2019), Brianna menundanya karena ia akan melahirkan.
Ya, Brianna memang tengah mengandung saat didiagnosis menderita leukemia.
Ia takut perawatan kemoterapi yang intens akan membahayakan kandungannya saat itu.
"Tanpa ragu-ragu, Brianna memilih untuk membagi peluang hidupnya demi memberikan putranya kesempatan hidup sebanyak mungkin,” ucap salah seorang keluarga Brianna di halaman GoFundMe.
Brianna berhasil melahirkan Kyden, bayi laki-lakinya pada usia kehamilan 26 minggu pada bulan September 2018.
Namun Kyden hanya bisa bertahan selama 12 hari. Kyden punmeninggal dunia.
“Selama 12 hari penuh, keajaiban kecil yang indah ini menghiasi hari ibu dan ayahnya dengan kehadirannya.”
“Walau singkat, tapi waktu tersebut sangat berharga.”
“Sayangnya, malaikat kecil tersebut harus meninggalkan orangtuanya sebelum ia bisa mengepakkan sayapnya.”
Baca Juga : Anak Sering Sakit? Coba 5 Tips Sederhana dari Dokter Ini Agar Si Kecil Selalu Sehat
Selama 12 hari tersebut, Brianna benar-benar bahagia. Ia bahkan mengunggah foto bayi Kyden sambil menggendongnya di akun Facebooknya.
"Tidak ada yang membuat saya lebih bahagia daripada melihat anak saya tumbuh lebih besar dan lebih kuat,” tulis Brianna dalam akun Facebooknya.
Namun pasca kematian bayi Kayden, Brianna jatuh ke lubang kehancuran.
Selain harus menjalani kemoterapi yang berat, dia juga harus menjalani terapi radiasi serta transplantasi sel.
Seperti yang kita tahu, dalam perawatan kanker, semangat dan dukungan keluarga akan selalu menjalani penyemangat nomor satu.
Namun bagi Brianna, penyemangat hidupnya telah pergi meninggalkannya.
Dan pada akhirnya, perawatan kanker Brianna gagal untuk menyelamatkan nyawanya.
Pada 29 Desember 2018, Brianna meninggal dunia.
"Brianna kami yang cantik mencapai akhir perjalanannya bersama kami di Bumi ini dan akhirnya dipersatukan kembali dengan putranya, bayi Kyden," tulis keluarga di halaman GoFundMe.
"Kami benar-benar hancur tetapi pada saat yang sama damai mengetahui bahwa ia tidak lagi kesakitan.”
“Ia juga tidak akan larut dalam kesedihan karena kematian putranya.”
“Kini, ia bisa bersama anaknya lagi.”
Baca Juga : Dibanderol Rp 14 Juta Per Butir, Apa Keistimewaan Durian J-Queen yang Viral Ini?
Menurut pihak keluarga, ketika hamil pada usia 17 minggu, Brianna didiagnosis menderita kanker darah yang mematikan.
Kata dokter, penyakit ini bisa membuatnya menularkan infeksi ke bayinya. Sehingga dia melahirkan tiga bulan lebih awal melalui operasi caesar.
Meskipun kesehatannya tampaknya membaik pada satu titik, Brianna meninggal hanya beberapa hari setelah genpa berusia 19 tahun.
Kourt Rawlings, saudara Brianna mengatakan bahwa Brianna berjanji akan untuk terus berjuang untuk si kecil.
"Aku akan terus berjuang. Tidak hanya untuk diriku sendiri, tetapi untuk bayi laki-lakiku yang semakin besar yang telah memberiku kekuatan dan energi yang kubutuhkan untuk melawan ini,” ucap Brianna pada Kourt saat itu.
Namun semenjak kematian anaknya, Brianna memang sangat terpukul dan membuat kondisinya semakin memburuk.
Rest in Peace, Brianna Rawlings dan Kyden.
Baca Juga : Hati-hati Saat Merasa Pusing, Dikira Cuma Vertigo Wanita Ini Ternyata Diserang Kanker