Intisari-Online.com - Setiap orang pasti dididik untuk menjadi orang yang baik dan tidak menimbulkan permusuhan.
Dengan pola pendidikan ini, semua orang percaya bahwa hal baik akan senantiasa menghampiri.
Namun penelitian berkata lain. Beberapa sikap baik kita justru dapat berbalik arah dan memberikan dampak buruk bagi diri sendiri.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Human Behavior, mengungkapkan bahwa orang baik — mereka yang peka terhadap ketidakadilan atau ketidaksetaraan sosial — justru cenderung menunjukkan gejala depresi bila dibandingkan dengan orang yang egois.
Baca Juga : 7 Kisah Menyentuh yang Buktikan Masih Ada Kok Orang Baik di Luar Sana
Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Masahiko Haruno ini meneliti kaitan antara pola pikir orang yang dianggap pro-sosial — mereka yang rela berkorban demi keadilan dan kesetaraan — dengan gejala klinis terkait depresi jangka panjang.
Sebanyak 350 orang dipilih untuk diteliti mengenai kepribadian mereka. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah mereka pro-sosial atau individualis.
Tidak hanya itu, para peneliti juga mengamati keinginan mereka untuk saling berbagi kepada mereka yang kurang mampu secara ekonomi.
Setelah "dipilah" menjadi dua kelompok, partisipan kemudian diperiksa menggunakan MRI untuk mengetahui area otak mana yang aktif dalam situasi tertentu yang sudah dikondisikan oleh para peneliti.
Baca Juga : Foto-foto yang Sangat Menyentuh Ini Buktikan Bahwa Masih Banyak Orang Baik di Dunia Ini
Source | : | nationalgeographic.co.id |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR