Adapun NSAID, penelitian yang ada menunjukkan bahwa mereka juga dapat menempatkan orang pada risiko kardiovaskular yang lebih tinggi.
Satu makalah penelitian yang dikutip AHA - dan yang diterbitkan oleh Journal of Infectious Diseases pada tahun 2017 - berfokus pada kelompok dari 9.793 orang yang telah mengambil perawatan untuk infeksi pernafasan dan berakhir di rumah sakit setelah serangan jantung.
Para peserta rata-rata berusia 72 tahun ketika mereka mengalami serangan jantung, dan banyak dari mereka memiliki faktor risiko kardiovaskular yang sudah ada sebelumnya, seperti tekanan darah tinggi atau diabetes.
Baca Juga : Benarkah Semakin Sering Hamil, Semakin Berisiko Alami Penyakit Kardiovaskular?
Pencegahan adalah yang terbaik
Menurut penelitian, mereka yang menggunakan NSAID untuk mengobati infeksi pernafasan mereka lebih dari tiga kali lebih berisiko terkena serangan jantung dalam 1 minggu dibandingkan dengan mereka yang pernah menggunakan periode yang sama tahun sebelumnya ketika mereka tidak menggunakan NSAID.
Untuk menghindari paparan risiko seperti itu, Dr. Michos menyarankan penggunaan NSAID dan dekongestan dengan hemat atau memilih solusi alternatif jika memungkinkan, seperti antihistamin.
Baca Juga : 10 Gejala Sebelum Anda Terkena Serangan Jantung, Salah Satunya Sakit Punggung
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR