Rika mengaku senang bisa berjualan tanpa meninggalkan anaknya.
Dia juga bersyukur bisa mendapatkan laba walau sedikit.
"Dulu saya bikin hanya satu panci, itu saja habis Alhamdulillah. Sekarang 3 panci besar kadang kurang," jelasnya.
"Yang penting saya tidak rugi. Bisa jualan, jaga anak, bisa beliin jajan anak," terangnya.
Perlu diketahui, sebenarnya saat ini belum ada warung mie ayam di rumah Rika.
Dia melayani pembeli di dalam rumah yang bisa dibilang sederhana.
Mereka biasa memesan lebih dulu via Whatsapp, kemudian akan mengambil setelah jadi.
Tak ubahnya sistem bayar di tempat (COD) dalam penjualan online.
Namun, Rika berencana akan segera membuka warung mie ayam di depan rumahnya.
Baca Juga : Pria 28 Tahun Ini Menderita 16 Penyakit karena Sering Makan Mi Instan, Peringatan!
Dia sudah mulai membeli mangkok, wadah kecap, meja, dan kursi.
"Kurang bersih-bersih, belum sempat. Suami saya masih bekerja," paparnya.
Bagaimana rasa mie ayam Rp 2.000 ini?
Ketika Tribunjateng.com mencicipinya, terasa enak dan sedap.
Tidak berbeda dari mie ayam yang berharga lebih mahal.
Cuma memang porsinya sedikit sehingga orang dewasa tak cukup memesan semangkuk.
Pengakuan serupa juga disampaikan Fira (31), seorang pelanggan Rika yang sore itu datang mengambil pesanannya.
Dia berlangganan karena mie ayam buatan Rika enak, tak hanya murah.
"Harga murah rasa enak. Mie ayam porsi kecil dengan harga segitu sudah cukup. Kualitasnya bagus harganya juga bagus," papar dia.
(Mahfira Putri Maulani)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul "Viral Mie Ayam Rp 2.000 di Facebook, Inilah Penjelasan Rika Sang Penjual di Sragen".
Baca Juga : Masak Seperti Dalam Iklan, Salah Satu Cara Terbaik Bikin Mi Instan Tetap Aman untuk Dikonsumsi
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR