Kuatnya penduduk lokal dalam memegang tradisi juga dapat dilihat pada rumah-rumah yang didirikan di kampung ini.
Bangunan rumah harus menghadap utara atau selatan. Sementara masjid dan balai desa harus mengarah ke timur atau barat.
Selain itu, selama bertahun-tahun, penduduk desa tidak pernah menambah atau mengurangi jumlah rumah yang ada dan tetap bertahan pada angka 111.
Baca Juga : Koma Lebih dari 10 Tahun, Tiba-tiba Pasien Wanita Ini Melahirkan Bayi yang Sehat
Warga Kampung Naga juga kerap melaksanakan upacara Hajat Sasih secara rutin.
Menurut keterangan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pada dasarnya, upacara Hajat Sasih adalah sebuah upacara berupa ziarah dan pembersihan makam leluhur yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu sesuai yang ditetapkan dalam kalender Islam.
Sebelum pelaksanaan, para peserta upacara harus melaksanakan beberapa hal. Diantaranya, diwajibkan mandi dan membersihkan diri dari segala kotoran di sungai Ciwulan.
Hajat Sasih merupakan titik puncak dari rasa tunduk dan patuh kepada leluhur mereka.
Baca Juga : Dipuji Setinggi Langit, Kemenangan Israel atas Perang Enam Hari Sia-sia, Kok Bisa?
Source | : | nationalgeographic.grid.id |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR