Advertorial
Intisari-Online.com – Perkenalkan namanya Georges Loinger.
Georges Loinger adalah anggota Perlawanan Prancis dan berperang melawan pendudukan Nazi selama Perang Dunia II.
Lahir tahun 1910, Loinger pernah bertugas di tentara Prancis tetapi ditangkap. Ia ditangkap sebagai tawanan oleh pasukan Jerman pada tahun 1940.
Luar biasanya, pria yang memiliki rambut pirang, mata biru, dan pandai berolahraga ini berhasil melarikan diri.
Baca Juga : Belanja dengan Kartu Kredit Sampai Rp 170 Juta, Wanita Ini Diciduk! Ternyata Kartu Kreditnya Bukan Punya Dia
Lalu dia pergi untuk bergabung dengan sebuah organisasi bantuan anak-anak Yahudi yang disebut Oeuvre de Secours aux Enfants (OSE).
Selama berada di organisasi tersebut, diyakini Loinger berhasil membantu lebih dari 350 anak, di mana sebagian besar di antaranya telah kehilangan orang tua selama perang, untuk melarikan diri ke Swiss.
Menurut laporan, antara April 1943 dan Juni 1944, ia dan anggota lain kelompok itu menyelundupkan anak-anak Yahudi melintasi perbatasan ke Swiss.
Kini, pahlawan hebat tersebut telah pergi meninggalkan kita semua.
Ya, Loinger telah meninggal dunia pada hari Jumat (4/1/2019) di usia 108 tahun seperti dilansir dari ladbible.com pada Minggu (6/1/2019).
Sebelum meninggal dunia, Loinger berbicara pada majalah Tablet di awal tahun ini.
Di majalah tersebut, dia menceritakan bagaimana ia membantu anak-anak untuk melarikan diri pada Perang Dunia II.
Salah satu caranya adalah dengan mendandani anak-anak tersebut seperti pelayat dan membawa mereka ke kuburan dekat. Sebelum menyelundupkan mereka ke seberang.
Cara lain lebih sederhana.
"Saya melempar bola seratus meter ke arah perbatasan Swiss dan menyuruh anak-anak berlari dan mendapatkan bola.”
"Mereka mengejar bola dan ketika sampai di perbatasan, mereka langsung melintasi perbatasan.”
Yayasan Holocaust Memorial of France mengatakan di situs webnya bahwa Loinger adalah 'pria luar biasa'.
Dan sebagai hasil dari sikap kepahlawanannya, Loinger dianugerahi Medali Perlawanan dan Legiun Honneur serta sejumlah penghargaan lainnya.
Diketahui, selama Perang Dunia II, sekitar 75.000 orang Yahudi dibunuh dan sebagian besar dari mereka adalah anak-anak.
Baca Juga : Mengungkap Tabir Bagaimana Bisnis Prostitusi Online Berjalan, Salah Satunya Menggunakan Twitter