Advertorial
Intisari-Online.com – Pada Kamis (12/4/2018), seorang anjing bernama Axel dilaporkan menyelamatkan nyawa pemiliknya.
Saat itu, pemilik Axel, seorang nenek berusia 86 tahun bernama Joyce Ackerley, dipukul kepalanya oleh seorang perampok yang mencoba mengambil kalungnya.
Melihat pemiliknya diserang, Axel lantas melompat, menerkam perampok, menggigitnya, dan kemudian mengejarnya ketika perampok berusaha melarikan diri ke jalan.
Atau kejadian hari Kamis (7/7/2016), di mana seorang pemilik toko di Manosque, Prancis, dirampok oleh seorang perampok bersenjata dan bertopeng.
Baca Juga : Pernah Tantang Perang Indonesia, Pangeran Inggris Akhirnya 'Dipermalukan' oleh TNI
Dalam rekaman CCTV, tak lama perampok tersebut mundur setelah melihat anjing pemilik toko menyerangnya.
Dua kejadian di atas merupakan dua dari berbagai kasus di mana seekor anjing menyelamatkan pemiliknya dari orang jahat.
Bukan tanpa alasan seekor anjing bisa melakukannya. Selain karena kesetiaannya, ini karena anjing dapat mengenali orang jahat dan sains telah mengkonfirmasinya.
Dilansir dari Bright Side pada Minggu (6/1/2019), sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa anjing dapat menganalisis beberapa orang.
Seperti apakah dia orang jahat atau tidak. Apakah ia harus percaya pada seseorang atau tidak.
Penelitian yang dilakukan oleh Akiko Takaoka dari Universitas Kyoto di Jepang ini awalnya ingin tahu apakah seekor anjing akan mempercayai orang yang berbohong pada mereka.
Lalu para peneliti membagi eksperimen menjadi 3 bagian. Mereka ingin tahu apakah anjing itu dapat memahami apakah orang itu tidak dapat dipercaya atau tidak.
Baca Juga : Vanessa Angel Diduga Terlibat dalam Kasus Prostitusi Online, Ini 5 Faktanya!
Dalam percobaan, pemilik anjing akan menunjuk ke sebuah wadah berisi makanan. Anjing itu akan lari ke sana.
Kemudian pemilik anjing juga diminta untuk berlari ke arah sebuah wadah tanpa makanan. Rencananya anjing-anjing itu akan ditipu.
Namun apa daya, dalam beberapa proses beberapa anjing tidak bergerak walau sang pemilik telah menujuk tempat wadah kedua.
Alasannya sederhana.
Diketahui bahwa anjing akan berlari ke suatu obyek yang akan ditunjuk oleh pemiliknya.
Tapi di sisi lain anjing diyakini mampu memahami gerak tubuh manusia. Dan jika gerakannya tidak konsisten, anjing bisa menjadi gugup dan stres.
Dalam tiga kali percobaan, anjing tersebut tidak melakukan apa yang diminta oleh pemiliknya. Sebab, mereka tidak percaya dengan pemiliknya.
Menurut Animal Cognition Journal, ada 34 anjing ikut serta dalam percobaan dan mereka semua menunjukkan hasil yang sama.
Nah, inilah yang membuat para peneliti percaya bahwa pengalaman anjing inilah yang membuat mereka peka terhadap gerakan orang yang baik dan berniat jahat padanya atau orang disekitarnya.
Dengan begini, anjing akan menggunakan pengalaman mereka sebelumnya untuk mengetahui bahwa seseorang itu jahat atau tidak.
Baca Juga : Jika Ingin Diet Sukses, Pilih Diet Terbaik yang Sesuai untuk Tubuh dengan 5 Cara Berikut!
Takaoka menambahkan bahwa anjing juga mengontrol bagaimana orang lain berinteraksi dengan pemiliknya.
Dalam percobaan, pemilik anjing meminta bantuan orang. Ada bantuan yang baik dan ada yang jahat.
Setelah itu, orang-orang tersebut berusaha mendekati anjing-anjing dan sikap mereka mengejutkan para peneliti.
Sebab anjing-anjing tersebut tidak menerima perlakuan dari orang-orang yang berperilaku buruk atau kasar terhadap pemiliknya.
Mereka lebih suka berinteraksi sama mereka yang membantu pemiliknya.
Bahkan mereka yang tidak melakukan apa pun (tidak membantu pemilik atau bersikap jahat) juga mendapat respon si anjing.
Hanya orang-orang yang kasar dan agresif kepada pemiliknya yang tidak bisa mendapatkan kepercayaan anjing-anjing itu.
Satu lagi penelitian yang dilaporkan oleh Neuroscience and Biobehavioural Reviews, menyatakan bahwa anjing bisa membaca komunikasi antara pemiliknya dan orang asing.
Hasilnya sama, para anjing tersebut menghindari atau bahkan menyerang orang yang menganiaya pemiliknya.
Nah, itulah alasan mengapa anjing bisa menyerang orang jahat.
Sebab, anjing dapat membaca gerak tubuh dan ekspresi wajah pemiliknya dan dapat memutuskan apa harus mereka lakukan saat itu juga.
Baca Juga : Pilih Piring yang Lebih Kecil, Berikut 10 Hal untuk Hidup yang Lebih Sehat di 2019