Advertorial
Intisari-Online.com - Geng kriminal memang bertebaran di mana-mana di seluruh muka Bumi ini.
Tapi tahukah Anda tentang Mara Salvatrucha atau yang lebih dikenal dengan MS-13?
Sekitar pukul 9.00 pagi pada 10 Juni 2017, penemuan mengejutkan terjadi.
Seseorang menemukan sebuah kepala terpenggal yang diletakkan di teras sebuah rumah depan di Jackson, Mississippi.
Baca Juga : Kisah Tragis Bung Karno di Akhir Kekuasaan, Sekadar Minta Nasi Kecap Buat Sarapan pun Ditolak
Polisi kemudian segera dipanggil, dilarikan ke tempat kejadian, dan kemudian membawa kepala untuk pemeriksaan medis dan pemeriksaan lainnya lebih lanjut.
Pemeriksa medis memutuskan bahwa pemenggalan kepala menjadi penyebab kematian itu.
Hal itu sekaligus memiliki arti bahwa tubuh korban masih hidup saat kepalanya dipenggal.
Baca Juga : Gara-gara Kecanduan Ponsel, Bocah 2 Tahun Ini Harus Jalani Operasi Mata, Peringatan untuk Orang Tua!
Polisi tidak segera tahu kepala siapa yang mereka temukan itu.
Baru beberapa jam kemudian, beberapa mil jauhnya di daerah berhutan, mayat terbakar tanpa kepala ditemukan oleh anak-anak, dan polisi sekali lagi diberitahu.
Polisi lalu mampu mengidentifikasi korban sebagai Jeremy Jerome Jackson yang berusia 30 tahun.
Karena kebrutalan kejahatan itu, petugas di Jackson telah meminta bantuan FBI.
Baca Juga : Ingin Beli Kacamata Ditanggung BPJS Kesehatan? Catat Prosedurnya!
Anggota Administrasi Penegakan Narkoba, Biro Senjata Api dan Bahan Peledak Tembakau Alkohol dan kantor Jaksa AS bergabung dengan Kepala Polisi Lee Vance untuk membahas pembunuhan itu.
Polisi kemudian mengatakan bahwa pembunuhan Jackson "benar-benar unik."
Agen Khusus FBI yang Bertanggung jawab, Christopher Freeze, juga mencatat bahwa dia belum menangani kasus seperti ini selama masa penegakan hukumnya.
Baca Juga : Dulu Dicampakkan, Kini Buah Ceplukan Jadi Buruan, Harganya Selangit!
Ternyata usut punya usut, pada saat itu di Mississippi telah hadir geng kriminalMara Salvatrucha atau yang biasa disebut sebagai MS-13.
Yakni sebuah kelompok yang tindakan kekerasannya sering melibatkan pemenggalan kepala dan pembakaran mayat.
Kakak korban, Johnny Jackson, menganggap kejadian ini sebagai sebagai pesan yang dikirim dari seseorang atau ke kota karena Anda tidak membunuh seseorang di semak-semak kemudian mengambil kepala mereka dan dipajang.
Johnny mengatakan kepada kantor berita bahwa saudara lelakinya tinggal bersamanya sementara ia berusaha meraih gelarnya sembari merawat ketiga anaknya.