Seperti halnya jumlah sperma, semakin tinggi konsentrasi THC dalam urin pria, semakin besar perubahan epigenetik pada sperma mereka.
Sementara dalam studi lain, perokok dan genetik telah dikaitkan dengan pertumbuhan abnormal dan kanker.
Namun bagi Anda yang memang seorang perokok, jangan terlalu khawatir.
Sebab, Scott Kollins, seorang profesor di bidang psikiatri dan ilmu perilaku, mengatakan perubahan dalam jumlah dan kualitas sperma yang disebabkan oleh merokok ganja mungkin tidak permanen.
Hal ini dikarenakan pria menghasilkan sperma baru setiap hari.
Sperma membutuhkan sekitar 70 hari untuk matang dan kemudian, jika tidak mengalami ejakulasi, akan mati tidak lama setelah itu dan diserap kembali ke dalam tubuh.
"Secara definisi, perubahan epigenetik dapat memengaruhi regulasi gen tanpa mengubah urutan DNA,” tutup Murphy.
Walau begitu, bukan berarti kita boleh merokok yah.
Jika bisa, jangan mencoba merokok dan bagi Anda yang perokok, ayo coba untuk berhenti merokok.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR