Advertorial

Meski Apel Bernutrisi, Ternyata Ada Risiko Kesehatan dan Bagian Apel yang Beracun, Berikut Faktanya!

Mentari DP
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Menurut dokter, apel adalah salah satu buah sehat. Karena mengandung serat dan vitamin C, rendah kalori, dan tidak ada lemak atau kolesterol.
Menurut dokter, apel adalah salah satu buah sehat. Karena mengandung serat dan vitamin C, rendah kalori, dan tidak ada lemak atau kolesterol.

Intisari-Online.com – Apel. Buah yang satu ini cukup mudah ditemukan di seluruh Indonesia.

Kadang ia sering disebut "makanan ajaib" dan "pembangkit tenaga gizi".

Menurut dokter, apel adalah salah satu buah sehat yang bisa dikonsumsi setiap hari.

Diketahui buah ini tinggi serat dan vitamin C, rendah kalori, hanya memiliki jejak natrium, dan tidak ada lemak atau kolesterol.

Baca Juga : Crazy Rich Indian: Ketika Anak Konglomerat India Menikah, Undang Shah Rukh Khan, Hillary Clinton, Hingga Beyonce

"Apel tinggi polifenol, yang berfungsi sebagai antioksidan," kata Laura Flores, ahli gizi yang berbasis di San Diego seperti dilansir dari livescience.com pada Rabu (19/12/2018).

"Polifenol ini ditemukan di kulit apel dan di daging buah. Jadi untuk mendapatkan jumlah terbesar dari manfaat, silahkan makan kulit apel juga.”

Sejarah dan fakta Apple

Apel berasal dari wilayah pegunungan di Kazakhstan.

Menurut Cornell University, pohon-pohon apel tumbuh setinggi 60 kaki dan menghasilkan buah dalam berbagai ukuran.

Mulai dari ukuran kecil hingga sebesar bola softball. Warnanya ada merah, hijau, kuning, dan ungu.

Menurut layanan Perpanjangan Universitas Illinois, apel dikonsumsi setidaknya sejak 6500 SM.

Nutrisi apel

Nah, semua manfaat dari apel ini dapat mengurangi efek asma dan penyakit Alzheimer.

Ia juga bisa membantu menurunkan berat badan, kesehatan tulang, fungsi paru, dan perlindungan gastrointestinal.

Menurut Administrasi Makanan dan Obat AS, 1 buah apel ukuran besar (ukuran 242 gram) memiliki kalori 130 dan lemak 0.

Baca Juga : Studi ‘Klaim’ Parasut Tidak Bisa Selamatkan Nyawa Kita Saat Loncat dari Pesawat atau Ketinggian

Sementara menurut Medline Plus, apel mengandung serat yang tidak larut, yang merupakan jenis serat yang tidak menyerap air.

Ini berfungsi saat di saluran usus dan membantu makanan bergerak cepat melalui sistem pencernaan.

Selain membantu pencernaan serat tidak larut, apel memiliki serat larut, seperti pektin.

Nutrisi ini membantu mencegah kolesterol dari membangun di lapisan pembuluh darah, yang pada gilirannya membantu mencegah aterosklerosis dan penyakit jantung.

Dalam studi 2011, wanita yang makan sekitar 75 gram apel kering setiap hari selama enam bulan mengalami penurunan 23 persen kolesterol jahat LDL, kata peneliti Bahram H. Arjmandi, seorang profesor dan ketua departemen nutrisi di Florida State University.

Lalu sebuah artikel 2017 yang diterbitkan dalam Tren Ilmu & Teknologi Makanan menambahkan bahwa makan apel bisa mengurangi tekanan darah, menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, dan penurunan risiko diabetes Tipe 2.

Risiko kesehatan

"Makan apel secara berlebihan tidak akan menyebabkan banyak efek samping," kata Flores.

"Tapi sama seperti makanan lainnya yang bila dikonsumsi berlebihan, maka apel juga dapat berkontribusi terhadap kenaikan berat badan."

Selanjutnya, apel bersifat asam dan jus dapat merusak enamel gigi.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2011 dalam Journal of Dentistry menemukan bahwa makan apel bisa sampai empat kali lebih merusak gigi.

"Makan satu apel sehari memang bagus, tetapi makan sepanjang hari untuk memakan apel bisa merusak gigi,” kata David Bartlett, kepala prosthodontik di Dental Institute di King's College di London.

Baca Juga : Artikel Terpopuler 2018: Inilah Taman Neraka yang Tawarkan Beragam Siksa 'Akhirat' pada Pengunjung

Apakah biji apel beracun?

Biji apel disebut pips.

Pips mengandung senyawa kimia yang disebut amygdalin, yang dapat melepaskan sianida, racun yang kuat, ketika melakukan kontak dengan enzim pencernaan.

Sebenarnya jika kita tidak mengunyah biji dan membiarkan lewat secara utuh, maka ia bisa melewati sistem pencernaan. Tetapi jika Anda mengunyah biji, Anda mungkin akan terkena racun.

Lalu makan satu atau dua buah biji apel tidak akan berbahaya. Karena tubuh dapat menangani dosis kecil sianida.

Tetapi jika Anda atau anak Anda mengunyah dan menelan banyak biji, Anda harus waspada.

Berapa banyak biji yang berbahaya?

Menurut John Fry, seorang konsultan ilmu makanan, sekitar 1 miligram sianida per kilogram berat badan akan membunuh orang dewasa.

Biji apel mengandung sekitar 700 mg sianida per kilogram. Jadi sekitar 100 gram biji apel akan cukup untuk membunuh orang dewasa dengan berat badan 70 kg.

Apalagi apel biasanya hanya memiliki sekitar delapan pips. Jadi Anda harus makan biji 18 apel dalam satu kali, baru bisa mengalami masalah kesehatan.

Baca Juga : Ini Dampak Buruk Jika Kita Terlalu Stres dan Tertekan di Tempat Kerja

Artikel Terkait