Intisari-Online.com – Berjalan dan terjatuh adalah beberapa bagian dari proses tumbuh kembang anak.
Untuk dapat mencapai taraf berjalan, seorang anak harus melalui beberapa proses tumbuh kembangnya.
Mulai tengkurap, terlentang, duduk, dan merangkak, berdiri dengan bantuan, berjalan dengan merambat, serta akhirnya berjalan tanpa bantuan sama sekali.
Selama beberapa proses tersebut, anak mungkin saja terjatuh karena masih belajar mengembangkan keseimbangan tubuh dan kemampuan ototnya.
Baca Juga : Ibu Memang Berperan dalam Tumbuh Kembang Anak, Tetapi Bapak Berperan Meningkatkan IQ Anak
Keseimbangan ini adalah proses yang rumit karena dikelola oleh sinyal antara otak, telinga, mata, sendi, dan bagian tubuh lainnya.
Meski wajar terjadi tetapi ibu tetap harus mewaspadai kecenderungan anak sering jatuh ketika usianya sudah cukup besar.
Dalam beberapa kasus, hal itu bisa menjadi salah satu tanda gangguan tumbuh kembang anak.
Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 130 balita berusia 12-19 bulan menemukan bahwa balita rata-rata jatuh 17 kali per jam dan balita yang baru belajar jalan akan jatuh 69 kali per jam.
Baca Juga : Anak-anak Sule Menangisi Kondisi Keluarganya, Ini Dampak Perceraian Pada Tumbuh Kembang Anak
Saat terjatuh mereka mungkin akan menangis karena respons dalam tubuhnya yang merasakan sakit.
Sebaiknya segera lakukan pemeriksaan pada dokter bila anak sering jatuh dan menunjukan beberapa gejala lainnya seperti:
Baca Juga : Yuk Kenali Tumbuh Kembang Anak dari Bentuk Kepalanya
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR