Advertorial

Jembatan Gantung Bukit Bangkirai, Wisata Alam yang Menggoyang Adrenalin

Yoyok Prima Maulana

Editor

Sensasi bakal bertambah saat meniti Jembatan Gantung Bukit Bangkirai. Ketika desiran angin berhembus, jembatan akan bergoyang-goyang ke kiri dan ke kanan.
Sensasi bakal bertambah saat meniti Jembatan Gantung Bukit Bangkirai. Ketika desiran angin berhembus, jembatan akan bergoyang-goyang ke kiri dan ke kanan.

Intisari-online.com - Bagi yang baru pertama kali dan ingin menyusuri hutan, cobalah berkunjung ke kawasan Wisata Alam Bukit Bangkirai, Kalimantan Timur.

Di sana, hadangan berat itu seolah sirna karena Anda akan mengelilingi hujan tropis dari ketinggian 30 meter.

Kegiatan menarik itu bisa terlaksana berkat keberadaan canopy bridge atau jembatan tajuk yang istimewa.

Terbuat dari kayu dan besi antikarat, jembatan tersebut memiliki panjang 64 meter.

Dia menghubungkan lima pohon bangkirai yang sudah berumur ratusan tahun di ketinggian 30 meter. Jarak antara satu pohon dengan pohon yang lain rata-rata 10-15 meter.

Jembatan ini merupakan jembatan tajuk pertama di Indonesia, kedua di Asia, dan kedelapan di dunia.

Dibangun pada Januari-Februari 1998 oleh kontraktor Amerika yang tergabung dalam CCA (Canopy Constraction Asosiated).

Untuk menuju jembatan, wisatawan harus menaiki menara yang terbuat dari kayu ulin. Tidak ada lift atau eskalator.

Pengunjung harus meniti anak tangga hingga mencapai puncak menara. Benar-benar menantang!

Keseruan dan sensasi bakal bertambah saat meniti jembatan. Ketika desiran angin berhembus, jembatan akan bergoyang-goyang ke kiri dan ke kanan.

Mendebarkan memang, tapi sensasinya dijamin luar biasa.

Dari atas jembatan Anda bisa mengamati dari dekat formasi tajuk tegakan “dipteropcarpaceae” yang menjadi ciri khas hutan hujan tropis. Juga mendengar suara-suara hewan dari dalam hutan.

Bahkan, jika beruntung, Anda melihat langsung aktivitas burung-burung langka macam burung enggang dan surga.

Bukit yang didominasi oleh pohon berjenis bangkirai ini betul-betul masih asli. Terdapat pohon yang berusia lebih dari 150 tahun dengan ketinggian mencapai 40 hingga 50 m dan diameter 2,3 m.

Tempat ini juga menjadi kediaman sekitar 113 jenis burung dan berbagai satwa langka yang dilindungi antara lain owa-owa (Hylobates muelleri), beruk (Macaca nemestrina), lutung merah (Presbytus rubicunda), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), babi Hutan (Susvittatus), bajing terbang (Squiler), serta rusa sambar (Corvus unicolor).

Kelestarian alam memang dinomorsatukan di area yang dikelola PT Inhutani ini. Mereka selalu mengajak pengunjung untuk peduli dengan alam.

Hal itu bisa dilihat dari gencarnya kampanye program adopsi pohon di kawasan seluas 1.500 hektar ini.

Para pengunjung ditawari untuk menjadi "orangtua asuh" atau donatur bagi pohon-pohon bangkirai yang dikehendaki.

Baca juga: Melayang di Atas Ngarai dan Tebing Sawahlunto

DO & DON'T

- Dilarang keras menyakiti dan membunuh binatang di kawasan wisata.

- Jangan mencorat-coret pohon dan membuang sampah sembarangan.

- Bagi yang takut ketinggian, sebaiknya jangan mencoba meniti jembatan tajuk.

- Bawa mantel atau payung sebagai antisipasi andai hujan turun.

Akses Transportasi

Bukit Bangkirai terletak di jalan provinsi Balikpapan-Samarinda km 38.

Jika berangkat dari kota Balikpapan, pada kilometer ke 38, Anda tinggal berbelok ke kiri menyusur jalan beraspal yang mulus. Setelah berkendara sekitar 18 km, Anda akan sampai di lokasi.

Artikel Terkait