Advertorial
Intisari-Online.com – Anda pernah mendengkur?
Menurut National Sleep Foundation, setidaknya 37 juta orang dewasa mendengkur secara teratur.
Namun yang membedakannya adalah caranya mendengkur. Sebab tidak semua mendengkur sama.
Contoh mendengkur mendadak bisa terjadi karena posisi tidur yang salah dan ini berbahaya.
Baca Juga : Tak Perlu Khawatir, Berhubungan Badan dengan 6 Cara Tidak akan Membuat Hamil
Atau mendengkur yang membuat seseorang susah bernapas. Dalam kondisi ini, maka ini disebut kasus sleep apnea obstruktif.
Di mana sleep apnea obstruktif bisa mengancam kesehatan dam menempatkan Anda pada risiko penyakit jantung dan stroke.
Bahaya sleep apnea
Dilansir dari health.com pada Selasa (4/12/2018), sleep apnea meningkatkan risiko serangan jantung atau kematian hingga 30% selama periode empat hingga lima tahun.
Hal ini terjadi ketika saluran udara atas dan oksigen terputus dari paru-paru, maka tubuh memicu respons fight-or-flight, yang menurunkan aliran darah ke jantung.
Kedua tindakan ini nantinya akan meningkatkan tekanan darah.
Menurut penelitian baru yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan Masyarakat Radiologi Amerika Utara, risiko ini mungkin lebih besar pada wanita.
Dalam studi baru, dinding jantung membesar pada orang yang mendengkur atau mengalami sleep apnea.
Baca Juga : Ini 10 BUMN dengan Utang Terbesar, Totalnya Capai 4,4 Ribu Triliun Rupiah
Dibandingkan dengan orang yang tidak mendengkur, wanita yang mendengkur memiliki perubahan lebih besar di hati mereka daripada pria.
Karen Shaver adalah pasien pertama di Valencia, Pennsylvania, yang mengalami gangguan sleep apnea di jantungnya.
"Sebelum saya didiagnosis menderita sleep apnea, saya sering mengalami nyeri dada, biasanya pada sore hari ketika saya tidur siang," kata Shaver.
"Yang benar-benar membuatku takut adalah kedua lenganku mati rasa dan merambah ke rahangku.”
“Sebagai perawat, aku tahu ini bukan pertanda baik, jadi aku menelepon 911."
Ketika ambulans sampai, Shave diberi oksigen dan dibawa ke rumah sakit.
Hanya saja, dokter tidak bisa menemukan sesuatu yang salah dengan diri Shaver.
Menurut catatan, Shaver hanya tidak mendapatkan cukup oksigen ketika dia tidur.
Karenanya ia membutuhkan positive airway pressure (CPAP) terus menerus untuk menjaga udara mengalir ke paru-parunya.
Untungnya setelah memulai perawatan, nyeri di dadanya perlahan mulai hilang.
Baca Juga : 5 Kebiasaan Sepele Namun Berbahaya Bagi kesehatan, Salah Satunya Menahan Buang Air Kecil
Ralph Downey III, PhD, direktur Sleep Disorders Center di Loma Linda University di California, mengatakan terkadang pasien sleep apnea tidak percaya dengan penyakitnya.
"Ketika pasien sleep apnea datang ke sini, sebagian besar dari mereka tidak percaya mereka sakit,” kata Downey.
“Jadi kami memberitahu mereka bahwa setiap menit, pasien berhenti bernapas selama 30 detik.”
“Terdengar sebentar. Namun nyatanya kondisi ini membuat kita merasa seperti dicekik.”
Komplikasi kesehatan lainnya
Belum sampai disitu, sleep apnea juga bisa meningkatkan risiko mengalami hal buruk lainnya.
Seperti menyebabkan kurang tidur, kantuk di siang hari yang berlebihan, hilang ingatan, masalah konsentrasi, serta depresi.
Jika semakin pasrah, maka ia mengalami kondisi kronisnya seperti asma dan sindrom kaki gelisah.
Untuk sindrom kaki gelisah, ini bisa menjadi masalah saat Anda mengemudi.
Baca Juga : Telinga Berdenging? Jangan Diabaikan, Bisa Jadi Itu Pertanda 5 Hal Ini