Advertorial

Gisel Gugat Cerai Gading: Simak 5 Tips Ini Agar Anak Tak Jadi Korban saat Orangtuanya Bercerai

Mentari DP
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Nama Gempi muncul dalam kabar Gisel menggugat cerai Gading. Maklum, anak biasanya memang menjadi korban perceraian orangtuanya.
Nama Gempi muncul dalam kabar Gisel menggugat cerai Gading. Maklum, anak biasanya memang menjadi korban perceraian orangtuanya.

Intisari-Online.com – Berita mengejutkan datang dari pasangan selebritas Indonesia, Gisella Anastasia dan Gading Marten.

Pada hari ini, Rabu (21/11/2018) dilaporkan Gisel menggugat cerai Gading.

Beberapa orang mengira berita hoaks karena berita ini muncul pertama kali di akun gosip.

Namun dilansir dari kompas.com pada Rabu pagi, Gisel memang menggugat cerai Gading.

Baca Juga : Gisel Gugat Cerai Gading: 7 Tipe Suami yang Bikin Istri Ingin Bercerai

Gugatan tersebut bahkan sudah diakui oleh pihak PN Jakarta Selatan dengan nomor perkara di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (908/Pdt.G/2018/PN JKT/SEL).

Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi mengenai alasan Gisel menggugat cerai Gading.

Seperti yang kita tahu, pasangan yang menikah di Bali pada 14 September 2013 lalu jauh dari gosip dan selalu terlihat mesra.

Belum lagi, mereka dikarunia anak perempuan yang lucu, Gempita Nora Marten.

Tidak heran banyak masyarakat yang kaget dengan berita ini dan merasa sedih dengan Gempi, panggilan akrab Gempita.

Diketahui, ketika orangtua bercerai, maka hal ini akan mendatangkan luka psikis bagi anak-anak dalam rumah tangga tersebut.

Tentu, sulit bagi anak untuk memahami keputusan berpisah yang diambul orangtua mereka.

Anak memang kerap menjadi korban dari hubungan suami istri yang tidak harmonis. Tidak ada yang bisa mengingkari hal ini, tidak juga ada yang bisa menghindarinya.

Kendati demikian, orangtua masih bisa meminimalkan dampak buruk di hati buat hati mereka.

Baca Juga : Gisel Gugat Cerai Gading: Ternyata Istri yang Menggugat Cerai Juga Bisa Mendapat Harta, Asal...

Simaklah 5cara agar anak tak jadi korban perceraian orangtuanyaseperti dilansir dari kompas.com pada Senin (8/1/2018) lalu.

1. Jangan bertengkar di depan anak

Penelitian membuktikan, anak yang melihat langsung pertengkaran orangtua akan lebih sulit beradaptasi dengan kondisi baru, dibanding anak yang orangtuanya yang tidak berkelahi di depan mereka.

2. Miliki rencana cadangan

Orangtua yang tinggal bersama anak kadang harus siap dengan rencana cadangan bila pihak orangtua yang lain sering mengingkari janji pertemuan dengan anak.

Pergi menonton, berjalan-jalan ke mal, berenang, bersepeda bersama, berkemah di halaman, dan kegiatan lain yang disukai anak.

Putuskan berapa lama kalian akan menunggu ibu/ayahnya datang. Misalnya kalian akan menunggu selama 30 menit.

3. Ciptakan dukungan lingkungan yang kuat

Bekerjasamalah dengan orang dewasa lain yang peduli dengan anak Anda dalam pengasuhan sehari-hari.

Terutama, di saat suasana masih 'panas' dan anak masih terguncang. Kehadiran mereka akan menambal peran orangtua yang 'hilang' dalam keseharian anak.

Baca Juga : Inilah M Nurhadi, Sosok yang Diduga Membunuh Dufi yang Jasadnya Ditemukan dalam Drum

4. Jadilah fleksibel

ika Anda sebagai orangtua yang tidak lagi tinggal bersama anak, dan kebetulan berhalangan memenuhi jadwal pertemuan dengan si buah hati, tawarkan hari lain sebagai kompensasi.

Jika anak tidak setuju jadwal yang Anda tawarkan, tanyakan kepadanya hari apa yang dianggapnya paling baik untuk bertemu.

Setelah mendapat kesepakatan, mintalah persetujuan dari mantan Anda alias ayah atau ibu yang memegang hak asuh anak.

Penting bagi anak untuk tahu bahwa salah satu orangtuanya yang pergi meninggalkan rumah, menganggap pertemuan dengannya sebagai hal yang super penting.

5. Yakinkan anak bahwa dia selalu dicintai

Ketika salah satu orangtua tidak dapat memenuhi jadwal kunjungannya ke anak, anak sering menyalahkan diri sendiri.

Mereka akan berpikir, andai saja mereka jadi anak yang lebih baik tentu perceraian orangtuanya tak terjadi.

”Hasilnya, kepercayaan diri si anak melorot," kata Edward Teyber, Profesor psikologi di California State University, San Bernadino, dan penulis buku Helping Children Cope With Divorce.

Dalam kondisi semacam ini, orangtua perlu terus meyakinkan anak bahwa dia dicintai sama seperti dulu.

Baca Juga : Gisel Gugat Cerai Gading, Ini 8 Alasan Istri Memilih Ceraikan Suaminya

Artikel Terkait