Advertorial

Tersangka Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi Kerap Diperlakukan Kasar oleh Korban: Berbuat Baik Bisa Turunkan Risiko Kematian Setidaknya 22%!

Mentari DP
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Tersangka nekat membunuh satu keluarga  lantaran kerap diperlakukan kasar. Seperti dibangunkan dengan kaki.
Tersangka nekat membunuh satu keluarga lantaran kerap diperlakukan kasar. Seperti dibangunkan dengan kaki.

Intisari-Online.com – Polisi menetapkan Haris Simamora atau HS (30) sebagai tersangka pembunuhan satu keluarga di Pondok Gede, Bekasi, pada Selasa (13/11/2018) lalu.

Hal tersebut dikonfirmasi Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono seperti dilansir dariKompas.com pada Jumat (16/11/2018).

Haris melakukan pembunuhan terhadap satu keluarga, yakni Diperum Nainggolan (38), Maya Boru Ambarita (37), Sarah Boru Nainggolan (9), dan Arya Nainggolan (7).

Tragisnya fakta-fakta mengenai Haris dan alasan ia membunuh para korban sungguh mengejutkan.

Baca Juga : Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi: Mobil Korban Ditemukan, Satu Pria Diamankan

Pertama, Haris masih memiliki ikatan keluarga dengan korban. Tepatnya keponakan dari istri Diperum, Maya.

Kedua, alasan Haris nekat membunuh keluarga Diperum lantaran kerap diperlakukan kasar. Seperti dibangunkan dengan kaki.

Ketiga, Haris dikenal sebagai pribadi yang kurang bersosialisasi dengan warga sekitar.

Hal itu disampaikan Mastaufik, anggota satpam salah satu sekolah di dekat rumah korban, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat.

"Kesehariannya (Haris) tidak kayak almarhum, dia (Haris) selalu di dalam rumah. Sosialisasinya kurang," kata Mastaufik.

Sementara korban, dikenal bersahabat dan akrab dengan warga sekitar. Korban kerap menyapa dan mengajak ngobrol pembeli di warungnya.

Oleh karenanya, beberapa tetangga korban mengaku terkejud ketika keluarga Diperum dibunuh secara kejam. Termasuk kedua anak korban yang masih kecil.

Belum lagi ketika tersangka mengaku diperlakukan tidak baik oleh korban. Sebab, hal tersebut berbeda dengan pengakuan para tetangga.

Seperti yang kita tahu, kebaikan yang baik memiliki efek jangka panjang dan memperkuat kehidupan yang baik juga.

Belum lagi, membantu orang lain memberikan rasa kepuasan dua arah. Untuk penerima dan pemberi.

Baca Juga : Inilah Jawaban 5 teka-teki yang Paling Sering Muncul di Media Sosial

Seiring waktu, orang-orang yang melakukan perbuatan baik mengembangkan kepribadian yang ramah.

Lalu kepribadian yang ramah tersebut dapat menarik orang-orang untuk bergaul dengan mereka.

Hal sebaliknya terjadi pada Anda jika Anda melakukan sesuatu yang tidak baik atau kasar.

Ada kemungkinan, Anda akan mengalami hal serupa dari orang yang Anda kasari atau orang lain.

Karenanya, ada banyak hal mengapa kita harus berbuat baik. Salah satunya membangun koneksi sosial yang lebih kuat ke teman dan komunitas.

Ini cara terbaik membangun image Anda di hadapan orang lain. Terutama di lingkungan sosial. Bisa di rumah, kantor, atau teman-teman Anda.

Ketika Anda melakukan sesuatu yang baik untuk seseorang dan kemudian dia merasa tersentuh dengan cara positif Anda, maka bisa mendapat kepercayaan mereka.

Kepercayaan itulah yang membangun ikatan Anda agar lebih dekat.

Ketika Anda memilih untuk membantu orang lain, terutama jika itu secara langsung, maka Anda memasuki kehidupan mereka dengan cara yang positif.

Itu hal bagus untuk memperkuat koneksi sosial Anda.

Jika sosial Anda baik, maka ada kemungkinan karier Anda juga akan baik.

Ingat, dalam karier yang memuaskan, maka koneksi Anda dengan atasan, rekan kerja, dan klien harus baik.

Jika Anda tidak bersosialiasi dengan rekan kerja, tidak berkomitmen dengan tugas, maka orang lain tidak akan menganggap Anda seseorang yang berintegritas.

Bukan tidak mungkin karier Anda akan dipersulit.

Baca Juga : Kisah 'Dokter Neraka' Pasukan Marinir, Mengobati di Tengah Hujan Peluru

Terakhir, berbuat baik juga dapat membuat kita hidup lama.

Kok bisa?

Sebuah studi yang dikutip dari dosomethingcool.net pada Minggu (18/11/2018), menjelaskan bahwa jika Anda ingin hidup lebih lama, jadilah seorang pemberi.

Menurut studi tersebut, hubungan antara kesehatan yang lebih baik dan membantu orang lain sangat baik.

Antara lain:

- Menurunkan tingkat depresi dan menempatkan Anda dalam suasana hati yang lebih baik.

- Menurunkan risiko kematian setidaknya 22%.

- Bagus untuk kesehatan mental Anda.

Oleh karenanya, para peneliti menarik kesimpulan bahwa membantu orang lain sangat baik untuk kesehatan.

Anda tidak perlu membantu dengan cara menggunakan uang (menyumbang) atau memberi barang. Cukup dengan interaksi sosial.

Seperti bersalaman, kontak mata, menyapa, dan memberi senyuman.

Interaksi semacam itu melepaskan hormon bernama Oxytocin yang membantu kita mengikat dan merawat orang lain dan membantu kita mengelola stres.

Terakhir, ketika kita melakukan kebaikan, maka hal tersebut membuat kita lebih bahagia yang. Pada gilirannya, hal tersebut membuat kita lebih sehat.

Baca Juga : Inilah Alasan Anda Masih Merasa Lapar Meski Sudah Makan Banyak

Artikel Terkait