Advertorial

Ada-ada Saja, Seorang Polisi Menggunakan Uang Makan Tahanan Untuk Beli Rumah dan Dia Menganggap Tindakannya Legal

Tatik Ariyani

Penulis

Dia bahkan tidak merasa bersalah atas tindakannya.
Dia bahkan tidak merasa bersalah atas tindakannya.

Intisari-Online.com - Seorang polisi yang membawa uang sekitar 750.000 US Dollar (Rp10,3 miliar) untuk biaya makan tahanan di penjara .

Lalu uang tersebut malah ia gunakanuntuk membeli rumah mewah di pantai dan dia justru menganggapnya hal itu adalah legal.

Todd Entrekin, seorang Sheriff di Etowah, Alabamamengajukan lebih dari 250.000 US Dollar (sekitar Rp3,4 miliar) kompensasi tambahan kepada Alabama Ethics Commission dari biaya makan narapidana.

Dilansir dari Daily Mail, Entrekinmengklaim bahwa di bawah undang-undang sebelum Perang Dunia II yang tidak jelas, memperbolehkan seorang sherif untuk memiliki 'kelebihan' uang makan narapidana untuk diri mereka.

(Baca juga:Diklaim Sebagai 'Mumi Alien', Penemuan Mumi Mirip Manusia Ini Langsung Timbulkan Berbagai Pertentangan)

(Baca juga:6 Wanita Luar Biasa yang Mungkin Tidak Kita Pelajari di Kelas Sejarah, Salah Satunya Pemrogram Komputer Pertama di Dunia)

Uang yang dimaksudkan bisa lebih tinggi lagi karena uang yang melebihi 250.000 US Dollardalam setahun tidak harus dilaporkan keberadaannya kepada negara.

Uang tunai tersebut digunakan untuk membuat rumah bertingkat seharga740.000US Dollar (sekitar Rp10,1 miliar) di kota Orange Beach dekat Pensacola.

Aset rumah tersebut diperkirakan senilai1,7 juta US Dollar (Rp23,3 miliar) pada bulan September tahun lalu.

Rumah itu memiliki kamar mandi, lantai kayu, dapur modern, teras, dua garasi, dan kolam renang.

Entrekin dan istrinya, Karen, dapat mengumpulkan setidaknya enam rumah di seluruh negara bagian meskipun dia memperoleh gaji hanya93.178,80US Dollar (sekitar Rp1,2 miliar).

Biaya makan para narapidana di penjara berasal dari pajak pemerintah negara bagian dan pemerintah daerah, namun uang tersebut tidak harus dikembalikan pada negara jika tidak digunakan.

Entrekin juga menggunakan uang yang disimpannya untuk membayar orang untuk memotong rumput dengan cek atas nama dan jabatannya.

(Baca juga: Sekarang Dianggap Barang Biasa, Ternyata Dulu Peta Adalah Barang Rahasia yang Perlu Dirahasiakan)

Dia menyimpan uang sisa karena menganggap tindakannya adalah hal yang legal, meski dia mendapatkan hukuman dan tuntutan hukum di negara bagian terus berlanjut.

Entrekin mengatakan bahwa undang-undang mengatakan bahwa tindakan yang dilakukannya legal dan begitulah dia melakukannya.

Dia menambahkan bahwa dalam memberi makan narapidana, kepolisian mempekerjakan ahli gizi untuk memastikan makanan cukup disediakan setiap hari.

Kepala Kepolisian Rainbow City, Jonathon Horton, mengatakan bahwa pembayaran pajak yang dilakukan oleh masyarakat seharusnya menguntungkan masyarakat dan sejumlah besar uang yang tersisa dari pajak tidak seharusnya digunakan sebagai bonus pihak tertentu.

(Baca juga: Menteri Susi Pudjiastuti: Perempuan Tidak Perlu Berdandan Selama Satu Jam, Asal ....)

Artikel Terkait